OK
Panduan

Lockdown Jakarta di Akhir Pekan Jadi Opsi, Ini Hal yang Perlu Kamu Tahu!

19 Juli 2022 · 2 min read Author: Reyhan Apriathama

lockdown jakarta

Lockdown Jakarta mungkin bisa menjadi kenyataan setelah masa pandemi yang berkepanjangan hampir setahun.

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini akan mengkaji opsi lockdown dalam mengatasi penyebaran covid-19.

Ia mengatakan, opsi tersebut diambil menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali yang diiringi PSBB DKI Jakarta tidak efektif.

“Ya, Yang disampaikan Pak Jokowi betul, ini memang belum efektif,” kata Riza.

Kemudian, opsi lockdown Jakarta di akhir pekan dari DPR RI yang diyakini dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di Jakarta lebih signifikan dibandingkan PSBB yang saat ini berlaku.

Salah satu faktor pertimbangan kuat menerapkan lockdown Jakarta ada pada cluster perkantoran maupun keluarga,

Hal tersebut ditambah dengan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh warga DKI Jakarta pada akhir pekan, sehingga kasusnya pun terus meningkat.

Saat ini, akumulasi kasus covid-19 DKI Jakarta sudah tercatat 280,261 kasus, dengan rincian 249,810 sembuh, 26,330 menjalani isolasi, dan 4,420 meninggal dunia.

Apakah opsi lockdown Jakarta mampu menekan laju penyebaran covid-19 yang kasusnya kini rata-rata di atas 3,000 kasus? 

Lockdown Jakarta tidak efektif 

Sama halnya dengan PPKM, ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, usulan lockdown tidak akan berpengaruh banyak terhadap transmisi penyebaran covid-19.

Pasalnya, rata-rata masa inkubasi virus SARS-Cov-2 yang menyebabkan penyebaran Covid-19 selama 14 hari.

Jika pembatasan hanya dilakukan selama dua hari saja, misalnya Sabtu-Minggu maka penyebaran di hari ketiga akan sulit dilakukan.

“Mungkin kurang dari 10% setelah itu maju lagi kasusnya, intinya ada fungsi pengereman di dua hari tersebut, setelahnya akan naik lagi,” kata Dicky.

Indonesia, khususnya Jakarta cenderung sulit menerapkan lockdown selama dua hingga tiga hari hanya untuk daerah yang mempunyai kasus covid-19 relatif sedikit.

Dia mengatakan, salah satu contoh di negara bagian Australia yaitu Queensland langsung menerapkan lockdown saat kasus covid-19 ditemukan.

Dari satu kasus, Queensland memperoleh 19,000 kasus kontak dan seluruhnya dilakukan karantina.

Untuk itu, menurut Dicky, Indonesia setidaknya harus menerapkan lockdown atau PSBB secara total dalam waktu dua minggu.

Ia pun menilai lockdown Jakarta tidak akan efektif karena berkaitan dengan satu wilayah saja, tetapi wilayah lainnya justru abai menerapkan protokol kesehatan.

“Biar tidak seperti main yoyo, bolak balik (PSBB), padahal kita tahu pandemi ini masih lama,” kata Dicky. 

Demikian beberapa hal yang perlu kamu ketahui dalam penerapan lockdown Jakarta. 

Temukan referensi menarik seputar hunian idaman, selengkapnya di Rumah123.

“Sedang cari condottel? Kamu bisa pilih The Umalas Signature Bali selengkapnya.”


Tag: , , ,


Reyhan Apriathama
Seorang mas-mas penulis Rumah123.com yang suka otomotif, sepak bola, gadget, dan musik-musik lawas.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA