Lippo Cikarang Kantongi Laba di Tengah Pasar Properti yang Tak Bergairah
Di tengah isu masih pasifnya pasar properti Indonesia tahun ini, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) justru berhasil meraup pendapatan sebesar Rp869 miliar. Belum lagi laba komprehensifnya yang tak kalah mencengangkan, yakni senilai Rp354 miliar untuk semester pertama tahun ini.
Untuk periode enam bulan pertama ini, divisi residensial Lippo Cikarang masih cukup produktif. Divisi ini berhasil meraih pendapatan sebesar Rp381 miliar.
Baca juga: Lippo Group Mengembangkan Rumah Duka
Pendapatan residensial itu menyumbang kontribusi 44 persen terhadap total pendapatan yang hanya sedikit lebih rendah sebesar 6 persen dari periode sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan dari industri dan komersial tercatat Rp360 miliar atau lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp472 miliar.
“Untuk EBITDA perseroan untuk semester pertama ini sebesar Rp387 miliar atau 24 persen lebih rendah dari tahun lalu sebesar Rp512 miliar,” ujar Presiden Direktur LPCK, Toto Bartholomeus seperti dikutip dari Kompas.
Toto memaparkan, total aset LPCK saat ini tumbuh dari Rp5,47 triliun dan Rp5,58 triliun masing-masing pada 31 Desember 2015 dan 30 Juni 2016.
Baca juga: Lippo Group Gandeng Investor China Garap Kawasan Industri
“Ketika menghadapi tantangan terhadap penurunan makro ekonomi Indonesia yang telah menyebabkan pelemahan daya beli konsumen, ditambah adanya peningkatan persaingan pasar properti terutama di sektor pencakar langit, kami tetap berupaya mencapai semua target,” ujar Toto.
LPCK saat ini terus menyiapkan proyek Orange County sebagai kawasan terintegrasi seluas 322 hektare. Megaproyek tersebut dipersiapkan sebagai proyek berkesinambungan untuk pertumbuhan masa depan di Koridor Timur Jakarta.
“Kami mengharapkan proyek ini dapat menyatukan ribuan usaha yang tersebar di area segitiga emas Cikarang,” kata Toto.