OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Lewat Desain, Arsitek Juga Bisa Mengubah Dunia

13 Oktober 2023 · 2 min read Author: Dyah Saraswati

Ongki

Aloysius Gonzaga Ongki (Foto: Rumah123/IST)

Menjadi arsitek bukan sekadar pekerjaan buat Aloysius Gonzaga Ongki. Melalui sentuhan desainnya, pria kelahiran Kupang 21 Juni 1990, ini ingin mengubah pola hidup orang yang tinggal di tempat itu. Dus, mengubah dunia.

”Ketika desain arsitek dipakai, kita bisa mengubah kota,  lingkungan, hingga pola hidup penggunanya lewat gedung dan penataan gerak,” ujarnya saat ditemui Rumah123 di kediamannya, beberapa waktu lalu.

Setelah lulus dari jurusan arsitektur Universitas Bina Nusantara, pria yang akrab disapa Ongki ini langsung mewujudkan mimpinya sebagai arsitek. Sebagai langkah awal, ia merintis Studio Atap bersama beberapa teman.

Baca juga: Johnny Shu, Menjaga Filosofi Dunia Properti

Menurut pria berambut keriwil ini, desainnya banyak terinpirasi dari hal-hal yang ia lihat dan buku-buku yang dibacanya. Buku-buku arsitektur dari Jepang, merupakan salah satu inspirasi terbesarnya.

Hingga kini, Ongki yang saat ini banyak menggarap desain hunian, memiliki obsesi untuk mewujudkan desain yang pernah ia buat untuk tugas akhirnya. ”Ada satu gedung untuk tugas akhir yang saya sangat bangga,” ucapnya.

Gedung tersebut memanfaatkan sun siding. ”Dengan memutar bangunan, bisa mengurangi panas. Kalau panas berkurang, suhu AC yang digunakan juga akan berubah. Dengan demikian, energi yang dibutuhkan pada gedung tersebut juga berkurang,” ujarnya menjelaskan.

Ongki mengaku sangat ingin mewujudkan gedung tersebut suatu hari nanti. Baginya, untuk menjadi arsitek yang dapat membangun gedung tinggi butuh proses dan waktu yang panjang.

Saat ini, proyek bangunan bertingkat tertinggi yang pernah ditangani olehnya adalah Gedung Konica II setinggi delapan lantai.

Baca juga: Ir. Chavidz Ma’ruf Dipl. SE, Bahagia Melalui Properti Berkualitas

Lalu, adakah sosok arstitek yang paling menginspirasinya? Ongki menjawab, ”Zaha Hadid.”

Zaha Hadid merupakan arsitek berdarah Irak yang sukses membangun gedung-gedung terkenal di dunia. Misalnya, London Olympic Aquatic Center.

Menurut Ongki, Zaha yang meninggal pada 31 Maret 2016 lalu karena serangan jantung itu sebenarnya tidak punya basic sebagai arsitek. ”Dasarnya ia pencinta seni. Ia bisa jadi arsitek karena belajar,” kata Ongki.

Niat mau belajar itulah yang menurut Ongki bisa membawa seseorang untuk menjadi arsitek, selain bakat. ”Menjadi arsitek itu butuh bakat. Tapi bakat bisa dilatih. Terpenting itu niat,” tuturnya. (Ing)


Tag: , , ,