OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

KRL Commuter Line Beroperasi Normal, Jumlah Penumpang Turun 32 Persen

19 Juli 2022 · 4 min read Author: Dodiek Dwiwanto

krl commuter line

Ilustrasi Penumpang Kereta Listrik. Operator KRL Commuter Line, PT Kereta Commuter Indonesia Tetap Mengoperasikan Kereta Listrik Seperti Biasa dan Tidak Mengubah Jadwal Seperti Transjakarta, LRT Jakarta, dan MRT Jakarta. Namun, Jumlah Penumpang Turun Setelah Adanya Upaya Mengatasi Penyebaran Virus Corona (Foto: Rumah123.com/Freepik.com)

 

KRL Commuter Line tetap beroperasi normal meski tiga transportasi lainnya melakukan pembatasan operasi. Jumlah penumpang KRL turun. 

Saat sejumlah moda transportasi umum melakukan pembatasan operasional, KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line tetap beroperasi normal. 

Kereta listrik yang menjangkau Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) ini tetap beroperasi sejak pukul 04.00 WIB (Waktu Indonesia Barat) hingga 23.50 WIB. 

Sementara itu, BRT (Bus Rapid Transit) Transjakarta, MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu) Jakarta, dan LRT (Light Rail Transit/Lintas Rel Terpadu) Jakarta sempat melakukan operasional terbatas pada Senin (16/3/2020).

Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta melakukan hal ini untuk mencegah penyebaran virus corona atau covid-19. 

Ketiga transportasi ini mulai beroperasi normal lagi pada Selasa (17/3/2020) setelah terjadi antrian panjang di halte Transjakarta dan stasiun MRT Jakarta. 

Laman berita online Bisnis.com mengutip pernyataan Direktur PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) Saridal. KCI merupakan operator KRL Commuter Line

Saridal memastikan kalau KRL Commuter Line tetap beroperasi normal dan tidak berencana mengurangi jadwal operasional. 

Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan agar penumpang tidak berdesakan saat berada di dalam kereta. 

Selain itu, agar menghindari adanya titik kerumunan masyarakat. Hal ini tentunya supaya tetap bisa menjaga jarak antar orang atau social distance.

Pengelola KRL Commuter Line berusaha untuk tetap bisa menyediakan layanan transportasi kepada masyarakat yang membutuhkan. 

Mereka yang bekerja sebagai petugas medis, pekerja di apotek, pekerja di sektor layanan publik, hingga para pekerja sektor logistik tetap membutuhkan layanan transportasi. 

Baca juga: Jumlah Penumpang KRL Commuter Line Pada 2019 Mencapai 336 Juta Orang

KRL Commuter Line Tidak Mengalami Lonjakan Penumpang 

Meski Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta membatasi jam operasi, mengurangi armada, dan membatasi jumlah penumpang, namun tidak ada lonjakan penumpang pada KRL Commuter Line

Kebetulan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sejumlah keputusan untuk pegawai negeri sipil dan juga siswa sekolah. 

PNS atau aparatur sipil negara (ASN) diperbolehkan bekerja dari rumah. Sementara siswa siswi belajar dari rumah. 

Selain itu, sejumlah perusahaan swasta juga mulai memberlakukan sistem kerja dari rumah atau work from home bagi karyawan. 

Baca juga: KRL Commuter Line Akan Menjangkau Serang Pada 2020

Jumlah Penumpang KRL Commuter Line Turun 32 Persen 

Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba menyatakan jumlah penumpang KRL Commuter Line mengalami penurunan sejak Sabtu (14/3/2020). 

Jumlah penurunan penumpang kereta listrik ini cukup signifikan hingga mencapai 32 persen secara keseluruhan. 

Penurunan terjadi sejak adanya pengumuman kuliah secara online untuk mahasiswa dan mahasiswi, penutupan tempat umum, dan destinasi wisata. 

Dampak penurunan penumpang yang terjadi memang signifikan. Sejumlah stasiun mengalaminya. 

Hal ini sudah diprediksi sebelumnya. Keputusan untuk melakukan aktivitas di rumah membuat para penumpang tidak menggunakan layanan kereta untuk sementara. 

Stasiun Ancol mengalami penurunan penumpang hingga 59 persen. Stasiun ini menjadi tempat para pelancong menuju kawasan wisata Ancol di Jakarta Utara. 

Lantas diikuti oleh Stasiun Jakarta Kota sebesar 38 persen dan Stasiun Juanda sebanyak 25 persen. 

Kedua stasiun ini menjadi salah satu tujuan para pekerja atau karyawan yang tinggal di kawasan penyangga dan bekerja di Jakarta. 

Stasiun yang terdampak lainnya adalah Stasiun Universitas Indonesia sebesar 17 persen. Stasiun ini menjadi pintu masuk menuju ke Universitas Indonesia. 

Baca juga: 2021, Stasiun Gambir Hanya Untuk KRL Commuter Line dan Kereta Khusus

Pengelola KRL Commuter Line Melakukan Sejumlah Tindakan Preventif 

Transportasi umum sebagai salah satu tempat dengan kerumunan orang ditengarai bisa menjadi tempat penyebaran virus corona secara cepat. 

PT KCI melakukan sejumlah tindakan preventif mulai dari membersihkan kereta, menyediakan hand sanitizer, hingga mengecek suhu calon penumpang. 

Operator mewajibkan pemeriksaan suhu tubuh bagi seluruh calon penumpang. Pemeriksaan ini wajib bagi para penumpang di sejumlah stasiun terpadat. 

Stasiun dengan jumlah penumpang terpadat adalah Stasiun Bogor, Manggarai, Gondangdia, Juanda, Sudirman, Tanah Abang, Duri, Tangerang,  dan Rangkasbitung.

Bagi calon penumpang yang memiliki suhu tubuh melebihi 38 derajat Celcius diminta untuk tidak memakai layanan kereta listrik terlebih dulu. 

Selain itu, operator juga meminta para penumpang untuk tetap menjaga jarak dalam gerbong kereta untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Baca juga: KRL Commuter Line Hapus Pembelian Tiket Harian di 5 Stasiun Mulai Agustus 2019

Baca juga: 6 Cara Mencegah Penularan Virus Corona Saat di Angkutan Umum


Tag: , , ,


Dodiek Dwiwanto
Penulis sekaligus Editor Rumah123.com. Hobi menonton tayangan desain rumah dan gaya hidup di HGTV saat senggang. Lagi mencari tahu dan belajar soal investasi saham properti dan crowdfunding. Siapa tahu jadi investor.
Selengkapnya