Kolaborasi Para Arsitek Atasi Perubahan Iklim, Yuk Berbuat Sesuatu untuk Planet Bumi
Sepuluh tim arsitek dan konsultan teknik terpilih untuk mendesain rancangan masterplan sebagai solusi untuk mengatasi masalah perubahan iklim yang terjadi di San Francisco, Amerika Serikat dan kawasan sekitarnya.
Mereka diminta untuk mengembangkan ide guna melindungi area pantai dari ancaman kenaikan air laut, banjir, dan juga gempa bumi.
Baca juga: Toilet dari Material Ramah Lingkungan? Wah Kekinian Banget Ya!
Pemanasan global dan juga sejumlah bencana alam sering terjadi, maka pihak berkepentingan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan.
“Ketimbang menunggu terjadinya bencana alam, kawasan Teluk San Francisco secara aktif mencoba membayangkan masa depan yang lebih baik dengan menciptakan cetak biru (blueprint) untuk melindungi kawasan dan menjadi model bagi wilayah lain di dunia,” ujar juru bicara program ini seperti dikutip oleh laman desain dan arsitektur Dezeen.
Baca juga: Apartemen Berdesain Gudang Raih Penghargaan Ramah Lingkungan, Keren Nih!
Sebelumnya, pada Mei 2017, sejumlah konsultan teknik dan biro arsitek sempat mendapatkan taklimat soal desain. Mereka mendapatkan waktu satu tahun untuk melakukan riset.
Sepuluh tim yang masuk adalah Aecom, BIG, Bionic, TLS, James Corner Field Operations, Hassell, Mithun, Base Landscape, Scape, dan Gensler. Mereka memiliki latar belakang arsitektur, arsitektur lanskap, dan rekayasa teknik.
Baca juga: Wow, Perpustakaan di Bandung Ini Gunakan Material Ramah Lingkungan
Dalam beberapa bulan ke depan, semua tim akan melakukan riset dan tur ke kawasan Teluk San Francisco. Mereka bakal mempelajari lebih lanjut kebutuhan komunitas dan ekosistem.
Semua tim diminta untuk menyajikan tiga hingga lima desain yang bisa membuat publik memberikan masukan sebelum komite pengarah riset menentukan satu desain bagi setiap tim.
Baca juga: Gunakan Batu Alam, Masjid Ini Seolah Menyatu dengan Lingkungan Padang Pasir
Adanya hal ini diharapkan bisa memberikan solusi yang kemudian dibangun dan dikembangkan bersama para pakar dan anggota komunitas. Apalagi beberapa perusahaan yang ikut juga telah memiliki pengalaman untuk mendesain kawasan terkait perubahan iklim dan perlindungan terhadap bencana alam.
Salah satunya adalah BIG atau Bjarke Ingels Group, biro arsitek besar asal Denmark yang mengelola proyek senilai 335 juta dollar AS (Rp4,4 triliun) untuk melindungi kawasan Lower Manhattan di New York, AS setelah diterjang Badai Sandy pada 2012.
Baca juga: Hmm, Ini Dia Masjid Ramah Lingkungan Pertama di Dunia
Wow, sudah ada upaya melindungi kawasan dari bencana ya? Bagaimana dengan Indonesia? Sejumlah kawasan di pesisir timur Pantai Sumatra juga sudah berbenah setelah sering diterjang gempa bumi dan tsunami.
Kita harus berbuat sesuatu untuk menjaga kelestarian alam lho, karena planet ini bukan warisan dari nenek moyang, tetapi mesti kita wariskan untuk anak cucu.