OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Kolaborasi Arsitek dan Produsen Batu Marmer dalam ARCH:ID

19 Juli 2022 · 3 min read Author: Dodiek Dwiwanto

arch:id

Arsitek Willis Kusuma, MM Galleri, dan MiLL Aluminium Berkolaborasi dalam Membuat Seni Instalasi yang Menggunakan Material Marmer (Foto: Rumah123/Citra Inovasi Strategi Exhibition)

MM Galleri mendukung kolaborasi arsitek Willis Kusuma dan MiLL Aluminium dalam konferensi dan pameran arsitektur ARCH:ID. 

Ikatan Arsitek Indonesia (IA) dan Citra Inovasi Strategi Exhibition melakukan kerja sama dalam menyelenggarakan konferensi dan pameran arsitektur ARCH:ID. 

Acara tersebut dilangsungkan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten pada 27-29 Februari 2020 lalu. 

Konferensi dan pameran ini bertemakan “Let’s Talk! Mari Bicara”. Acara ini menampilkan arsitek dari dalam dan luar negeri. 

Ada juga pameran yang menampilkan kolaborasi para arsitek dengan para produsen merek-merek ternama bahan bangunan. 

Arsitek Willis Kusuma Berkolaborasi dengan MiLL Aluminium dan MM Galleri 

Dalam ARCH:ID ini, arsitek Willis Kusuma berkolaborasi dengan MiLL Aluminium. Kolaborasi didukung oleh MM Galleri. 

MM Galeri merupakan stone specialist atau produsen penghasil batu marmer yang sangat berkualitas. 

Kolaborasi ini mengusung tema Kotak Hitam : Threshold. Kolaborasi ini diharapkan akan mengekspresikan eksplorasi pengalaman ruang dan keterkaitannya dengan indera manusia melalui arsitektur. 

Melalui teknologi revolusioner, MM Galleri menampilkan keindahan alami batu lewat dinding marmer dengan ketebalan 8 mm (milimeter). 

Material marmer ini begitu tipis dan ringan. Material ini digunakan untuk memberikan kemudahan tersendiri dalam seni instalasi (art installation). 

Kemudahan ini memudahkan dalam segi waktu, biaya, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat seni instalasi ini. 

“Ketebalan 88 mm ini memang dipilih untuk kemudahan instalasi, mengingat waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan tergolong cepat,” ujar Director MM Galleri Hengky Djaja seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima oleh situs properti Rumah123.com

“Selain itu, sifat ringan yang dihasilkan sangat membantu para pekerja dalam melakukan pemasangan,” lanjutnya. 

“Dari sisi biaya, tingkat ketebalan ini terhitung ekonomis jika dibandingkan dengan ketebalan standard marmer biasanya yaitu 20 mm,” kata Hengky lagi. 

Terobosan Terbaru MM Galleri dalam Aplikasi Batu Marmer 

MM Galleri juga melakukan terobosan baru dalam aplikasi batu marmer. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang baru. 

Biasanya, material marmer dikenal sebagai bahan pelapis dinding atau lantai. Namun, MM Galleri bisa mengubahnya untuk hal ini. 

MM Galleri bisa menyuguhkan dekorasi lampu dengan sentuhan artistik yang bisa memberikan kekayaan pengalaman ruang pada konsep Black Box ini. 

“Secara konsep memang kita memilih material batu untuk memberikan kesan berat, lalu dasar dari project kita sendiri yaitu instalasi,” ujar Willis. 

“Kemudian dari MM Galleri mampu memberikan sebuah marmer tipis dengan ketebalan 8mm,” lanjutnya. 

“Tentunya dalam aspek technical hal ini sangat menguntungkan karena ringan dan membuat penginstalasian jadi lebih gampang. Kelebihan ini yang kemudian kita terapkan dalam instalasi kita,” kata Willis lagi. 

“MM juga terus berinovasi dengan ketebalan dan objek-objek tertentu yang kita support untuk mereka tampilkan dan juga menjadi aksen tambahan dalam instalasi kita sendiri,” pungkasnya. 

Melalui Threshold ini, pengunjung diharapkan bisa mengaktifkan lagi panca indera supaya lebih peka terhadap ruang yang ada. 

Selain itu, pengunjung juga bisa menambah pengetahuan mengenai perkembangan terbaru mengenai dunia arsitektur, material dekorasi, dan bisa menyaksikan secara langsung karya arsitek berbakat.

Baca juga: ARCH:ID 2020 Akan Menghadirkan Arsitek dari Dalam dan Luar Negeri


Tag: , , , ,


Dodiek Dwiwanto
Penulis sekaligus Editor Rumah123.com. Hobi menonton tayangan desain rumah dan gaya hidup di HGTV saat senggang. Lagi mencari tahu dan belajar soal investasi saham properti dan crowdfunding. Siapa tahu jadi investor.
Selengkapnya