Kisah Inspiratif 4 Miliarder Sukses yang Dulunya Gelandangan, Merintis Usaha dari Nol!
Sebagian orang dilahirkan menjadi miliarder berkat warisan yang ditinggalkan orang tua maupun leluhurnya.
Namun, sebagian orang lainnya harus bekerja keras mengumpulkan pundi-pundi uang, bahkan untuk sekadar bertahan hidup.
Berbeda dengan miliarder yang telah kaya dari lahir, beberapa orang menjadi miliarder dengan memulainya dari nol.
Tapi, dengan tekad dan semangat yang kuat, mereka bisa membuktikan kalau cobaan hidup tidak menghalangi seseorang menjadi sukses.
Bahkan, beberapa di antaranya pernah menjadi gelandangan yang tak memilki tempat tinggal.
Yuk simak kisah inspiratif miliarder sukses yang dulunya menggelandang di bawah ini:
1. Chris Gardner
Kisah Chris Gardner diangkat jadi menjadi sebuah film yang akhirnya menginspirasi banyak orang, yakni The Pursuit of Happiness.
Ceritanya, Chris Gardner yang kala itu bercerai dengan sang istri, tidak punya apapun selain anak-anaknya dan status magang yang dia emban.
Gaji magang yang sangat kecil membuatnya tidak bisa membayar uang sewa apartemen.
Chris dan anak-anak selalu berpindah tempat tidur, mulai dari kolong meja kantor, toilet stasiun kereta api, taman, hingga penampungan di gereja.
Untuk mendatkan makanan dengan gratis, mereka biasa pergi ke dapur umum.
Untungnya, karier Chris semakin membaik dan dirinya diangkat jadi karyawan tetap dan punya gaji yang mapan.
Hal itu bisa membuatnya menyewa tempat tinggal sendiri dan membangun perusahaan investasi, Gardner Rich.
Dari investasi itulah ia menjadi seorang miliarder yang kekayaannya kala itu berada di angka USD 60 juta.
2. Steve Jobs
Steve Jobs pernah berada di masa tak memiliki apapun, bahkan pernah berjalan jauh untuk makan.
Jobs diketahui terlahir dari keluarga, di mana ayahnya seorang patolog dan ibunya seorang novelis.
Namun, karena orang tuanya khawatir tidak bisa menyekolahkan Jobs hingga sarjana, akhirnya dirinya dititipkan pada orang tua angkat.
Mirisnya, orang tua angkat Jobs juga tidak lulus pendidikan tinggi, bahkan hanya tamatan SMA.
Namun, mereka berjanji akan menyekolahkan Jobs hingga sarjana.
Saat kuliah, Jobs prihatin terhadap orang tua angkatnya yang menghabiskan dana pensiunnya hanya untuk menyekolahkannya.
Dia pun memutuskan drop out dari kampus dan mencari biaya hidup sendiri.
Jobs menjual botol Coca Cola dengan bayaran 5 sen per botol, berjalan jauh hingga 7 mil untuk makan di Kuil Hare Khrisna.
Namun, Jobs punya hobi mengutak atik komputer dan mendesain sesuatu dan kerap memiliki ide gila.
Hal itupun menarik perhatian Steve Wozniak, rekannya, yang berujung pada pendirian perusahaan IT, Apple Company.
Berkat kerja kerasnya, Jobs dan Wozniak berhasil membawa Apple jadi perusahaan kelas wahid dengan valuasi triliunan Dolar.
3. Dave Sandoval
Kala itu, Dave memutuskan hidup sendiri saat baru berusia 17 tahun.
Namun, kehidupannya yang sangat berat membuatnya berakhir dengan menjadi gelandangan di jalan.
Segala pekerjaan dia lakoni, mulai dari membersihkan lintasan bowling, menjual speaker, bekerja di pabrik minyak, mencuci truk hingga menjual kaus kaki.
Saat lelah, dia beristirahat di kursi-kursi pantai. Saat lapar, dia menyelinap ke klub malam, mengambil sisa makanan.
Setelah mendengar bibinya meninggal karena sklerosis, dia mencoba peruntungan bekerja di perusahaan farmasi Jepang.
Dave pun belajar banyak dari sana dan berhasil hingga dia mendirikan perusahaan farmasi sendiri, Purium Health Products, yang meraup laba USD 47 juta tahun 2015 lalu.
4. John Paul DeJoria
Siapa sangka, masa kecil John tergolong miskin, bahkan pernah menjadi gelandangan.
Di usianya yang ke-19 tahun, ia harus rela pergi dari rumah untuk mencari pekerjaan agar mampu bertahan hidup.
John jutsru berani untuk menikah muda di usia 20 tahun dan memiliki seorang anak.
Namun, pernikahannya kandas di tengah jalan dan ia harus menghidupi anaknya dengan bekerja keras.
Ia pun melakukan pekerjaan apapun, mulai dari pemulung botol bekas hingga sales.
Bahkan, ia pernah menjadi gelandangan selama beberapa tahun dan tidur di mobil.
Salah satu pekerjaan yang ia lakoni paling lama adalah menjadi sales sampo.
Akhirnya, John memberanikan diri memulai usaha baru dan tidak lagi menjadi karyawan.
Bersama temannya, Paul Mitchell, John berhutang 700 dolar AS untuk dijadikan modal.
Mereka berdua menekuni usaha salon dan perawatan rambut sampai akhirnya berani menjual beberapa sampo dan cat rambut.
Ia juga membuka banyak cabang baru untuk salonnya dan berani mengeluarkan beberapa terobosan seperti perawatan rambut untuk hewan.
Kini, beberapa produknya sangat terkenal di dunia seperti merek Paul Mitchell, Tea Tree, dan MITCH.
Jangan lupa kunjungi artikel.rumah123.com untuk dapatkan artikel menarik lainnya seputar properti.
Kamu juga bisa mencari properti yang sesuai kebutuhanmu seperti Menaggio Village hanya di www.rumah123.com.