Kenapa Sih Jalan Gubeng Bisa Ambles
Jalan Gubeng di Surabaya ambles pada Selasa (18/12/2018). Area amblesnya cukup besar dengan dimensi 100 meter kali 25 meter dengan kedalaman 20 meter. Kenapa ya jalan ini bisa ambles?
Salah satu jalan di Surabaya ini mendadak viral setelah ambles. Foto dan videonya tersebar di dunia maya dan juga aplikasi percakapan.
Deputi Bidang Geofisika BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Muhammad Sadly menyatakan dalam wawancara dengan Kompas TV bahwa amblesnya Jalan Gubeng bukan akibat gempa.
Baca juga: Tips Pasca Bencana: Ancaman Kesehatan Pasca Tsunami
Dia menyatakan bukan karena fenomena tektonik. Menurut catatan sensor BMKG di Pasuruan, Jawa Timur, tidak menunjukkan adanya aktivitas seismik.
Lantas apakah amblesnya ini lantaran fenomena sinkhole? Seperti dilansir oleh Kompas.com, sinkhole merupakan lubang runtuhan yang terjadi di tanah. Penyebabnya adalah hilangnya lapisan atau batuan yang menjadi bantalan permukaan tanah. Hal ini terjadi biasanya karena adanya aliran air.
Selain penjelasan dari BMKG, badan negara lain yaitu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memberikan pernyataan. Sebelumnya, masyarakat sempat mengaitkan insiden ini dengan adanya sesar Surabaya atau Waru.
Baca juga: Gempa dan Tsunami Guncang Palu dan Donggala, Ingat Belajar Mitigasi Bencana
“Amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, lebih disebabkan kesalahan konstruksi dinding penahan jalan (retaining wall) yang tidak mampu menahan beban. Apalagi, saat musim hujan begini sehingga ambles,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho via akun media sosial Twitter. Pernyataan ini kemudian dikutip oleh Kompas.com.
Kebetulan, area ambles ini dekat dengan galian tanah pengerjaan proyek basement (rubanah/ruang bawah tanah) Rumah Sakit Siloam di Gubeng.
Pakar Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS) Surabaya, Prof Ir Indrasurya B Mochtar MSc PhD, mengungkapkan hal aneh dan unik dari peristiwa ini. Dia menyatakan tidak sepenuhnya peristiwa ini disebut longsor, setelah melihat volume tanah yang berpindah.
Baca juga: Tips Gempa: Hati-hati Saat Mengecek Rumah Usai Gempa
Sederetan pihak terkait berencana melakukan investigasi mengenai hal ini. Pengurus Wilayah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Jawa Timur mendorong pembentukan tim investigasi independen yang akan melakukan audit forensik.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengirimkan Komite Keselamatan Konstruksi (KKK). Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, komite ini seperti KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi).
Basuki melanjutkan tim KKK akan melakukan investigasi dan memberikan rekomendasi siapa yang bertanggung jawab terkat insiden ini. Wah, mudah-mudahan insiden serupa jangan terjadi lagi ya.
Baca juga: Waduh, Jalan Gubeng di Surabaya Ambles Sedalam Lebih dari 15 Meter