Jual Beli Rumah Dilarang, Ternyata Begini Cara Warga Korea Utara Punya Tempat Tinggal
Topan Maysak yang menghantam Korea Utara pada September 2020 lalu menyapu banyak tempat tinggal warga Korea Utara.
Melansir KCNA sebagai media nasional Korea Utara, dilaporkan bahwa lebih dari 2.000 rumah dan puluhan bangunan hancur atau terendam lumpur.
Tak hanya itu, sepanjang 60.000 meter jalan dan 59 jembatan juga dilaporkan runtuh.
Selama musim panas 2020 lalu, Korea Utara dilanda topan berkali-kali yang menyebabkan banyak kehancuran di berbagai daerah.
Kim Jong Un diketahui langsung memimpin rapat partai untuk membahas kerusakan.
Ia mengatakan bahwa pemulihan daerah itu adalah tugas mendesak yang harus menjadi prioritas utama untuk menghidupkan kembali arteri penting perekonomian nasional.
Beberapa bulan setelah bencana, warga Korea Utara diketahui sudah pindah ke rumah-rumah baru yang telah dibangun.
Salah satunya adalah ribuan unit rumah yang ada di daerah Komdok di Provinsi Hamgyong Selatan.
Terdapat 2.300 unit rumah baru untuk para warganya yang terkena dampak badai topan bulan September lalu.
Melansir 38 North, beberapa upaya konstruksi juga dilakukan di berbagai daerah, yakni:
– Chundong-ri, Kota Kim Chaek, Provinsi Hamgyong Utara
– Unho-ri, Kota Kim Chaek, Provinsi Hamgyong Utara
– Haksadae-ri, Kabupaten Riwon, Provinsi Hamgyong Selatan
– Unpo-ri, Kabupaten Hongwon, Provinsi Hamgyong Selatan
– Kabupaten Hochon, Provinsi Hamgyong Selatan
– Komdok, Kota Tanchon, Provinsi Hamgyong Selatan
– Kabupaten Kimhwa dan lima kabupaten yang tidak disebutkan namanya di Provinsi Kangwon
Dari konstruksi tersebut tampak berbagai hunian di Korea Utara ternyata mempunyai model yang serupa satu sama lain.
Jual Beli Rumah Dilarang di Korea Utara
Korea Utara memang diketahui punya aturan tersendiri terkait rumah bagi para warganya.
Untuk urusan tempat tinggal, ada sebuah aturan yang menyebutkan bahwa membeli, menjual, dan menyewakan rumah di Korea Utara adalah hal yang ilegal.
Meski begitu, warga Korea Utara masih memungkan untuk bertukar rumah dalam satu yuridiksi, seperti yang dilansir dari NK News.
Namun, sebuah hal yang ilegal jika pertukaran tersebut dilakukan untuk mendapatkan keuntungan finansial bagi kedua belah pihak.
Lalu, bagaimana cara warga Korea Utara mendapatkan sebuah rumah?
Baca Juga: Panduan Lengkap Proses Peralihan Hak Atas Tanah Melalui Jual Beli dan Warisan
Ukuran dan Jenis Rumah Ditentukan oleh Pekerjaan
Pemerintah Korea Utara diketahui memiliki semua real estat, dan memberikan hak kepada semua warganya untuk menempati rumah secara gratis.
Meski begitu, lokasi, ukuran, dan jenis rumah yang ditempati akan disesuaikan dengan pekerjaan warganya.
Semakin baik seseorang dalam pekerjaannya, semakin besar kemungkinan kamu memiliki hunian yang lebih baik dari pemerintah.
Orang-orang yang memiliki pekerjaan bagus biasanya akan tinggal di Pyongyang dengan berbagai fasilitas modern, salah satunya adalah apartemen.
Sementara, sisanya menempati berbagai daerah di luar kota tersebut.
Cara Warga Korea Utara Mendapatkan Rumah
Untuk mendapatkan rumah di Korea Utara, warganya perlu untuk mengurus perizinan penggunaan rumah.
Melansir Daily NK, peraturan ini mengharuskan warga Korea Utara menyelesaikan proses pendaftaran tempat tinggal dalam waktu 15 hari untuk mendapatkan izin penggunaan perumahan.
Setelahnya, warga bisa pindah ke rumah baru mereka dalam waktu dua bulan.
Jika gagal memenuhi persyaratan tersebut, maka mereka bisa kehilangan alokasi perumahan yang diberikan pemerintah.
Aturan Perumahan Berbeda di Pedesaan dan Perkotaan
Korea Utara juga membedakan aturan antara perumahan di daerah perkotaan dan pedesaan.
Izin untuk perumahan perkotaan dicetak di atas kertas biru, sementara izin perumahan pedesaan dicetak di atas kertas buram yang sama dengan yang digunakan oleh surat kabar.
Izin khusus tersebut biasanya dikeluarkan oleh panitia masyarakat setempat.
Artinya, kualitas kertas, warna dan format izin bisa berbeda tergantung dari mana asalnya.
Dalam perizinan tersebut, tercantum berbagai aturan yang harus diikuti dalam penggunaan rumah oleh warga Korea Utara.
Salah satu aturan unik yang ditetapkan dalam rumah di pedesaan adalah setiap warga tidak diizinkan untuk meletakkan labu dan tanaman anggur di atas atap.
Tak hanya itu, warga Korea Utara juga tidak diizinkan untuk mengubah struktur atau penggunaan bangunan yang mereka tempati.
Sementara, untuk mereka yang tinggal di apartemen daerah perkotaan, pihak berwenang tidak mengizinkan perubahan apapun pada tempat tinggal tersebut.
Izin perumahan biasanya mencakup alamat rumah, jumlah lantai di rumah, dan bahkan jenis pemanas yang tersedia.
Semua informasi tersebut harus disertakan sesuai dengan Pasal 20 Undang-Undang Perumahan Korea Utara.
Itulah beberapa aturan perumahan di Korea Utara dan bagaimana cara mendapatkannya.
Baca Juga: 11 Rekomendasi Drama Korea yang Bertabur Aktor Tampan, Cocok Ditonton di Rumah!
Jangan lupa kunjungi artikel.rumah123.com untuk dapatkan artikel menarik lainnya seputar properti.
Kamu juga bisa mencari properti yang sesuai kebutuhanmu seperti The Canary Serpong hanya di www.rumah123.com.