Jomplang! Di Balik Kemewahannya, Ternyata Masih Ada Perkampungan di Singapura
Ternyata di balik deretan gedung pencakar langit, terdapat sebuah perkampungan di Singapura. Keadaannya berbanding terbalik dengan gemerlap pusat kota!
Apa yang pertama kali terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata Singapura?
Sebagian besar dari kamu pasti akan menjawab Singapura adalah negara maju dan modern yang memiliki banyak gedung pencakar langit.
Memang benar sih, tapi tahukah kamu bahwa Singapura juga masih memiliki area perkampungan?
Banyak yang tidak tahu sisi lain dari Singapura satu ini.
Seperti apa potret perkampungan di Singapura? Yuk kita lihat bersama-sama!
Potret Perkampungan di Singapura, Sisi Lain yang Tidak Diketahui Banyak Orang
1. Lokasinya Tersembunyi di Antara Gedung Pencakar Langit Singapura
Lorong Buangkok, itulah nama dari desa tradisional satu-satunya yang tersisa di negara maju Singapura.
Seperti namanya, Loron Buangkok terletak di Buangkok, timur laut Singapura, dan berada tersembunyi di antara gedung pencakar langit.
2. Rumah-rumah di Sana Terbuat dari Kayu dan Seng
Kampung ini terlihat seperti dusun dari pertengahan 1900-an, dengan dominasi bangunan rumah yang terbuat dari kayu dan beratapkan seng.
Penduduk di sana terdiri dari pekerja dan sebagian besar adalah penduduk lanjut usia.
Rumah-rumah di sana mampu menampung 28 keluarga (18 Tionghoa dan 10 Melayu), yang membayar sewa sebesar 13 dolar Singapura atau Rp137 ribu per bulan.
3. Walaupun Bangunan Rumah Tua, Fasilitasnya Tetap Modern
Di balik rumah-rumah tua di Kampung Lorong Buangkok, penghuninya tetap menikmati fasilitas terkini seperti internet wi-fi dan smart TV.
Penduduknya sama sekali tidak miskin, bahkan hampir setiap rumah memiliki mobil.
4. Kampung Lorong Buangkok Dulunya Merupakan Rawa-rawa
Melansir Kompas.com, Madam Sng Mui Hong (68), pemilik tanah yang dijadikan kampung itu, menceritakan bahwa tanah tersebut dulunya merupakan rawa-rawa.
Tanah itu diperoleh pada tahun 1956 dari sang ayah, Sng Teow Koon, seorang penjual obat tradisional Tiongkok.
Koon kemudian menyewakan tanahnya kepada keluarga-keluarga Melayu dan China yang pertama kali datang dan menetap di Singapura.
5. Dijadikan Destinasi Wisata oleh Turis Lokal dan Mancanegara
Perkampungan di Singapura, Lorong Buangkok, kini dijadikan destinasi wisata, baik oleh turis lokal maupun turis mancanegara.
Melansir Kumparan.com, salah satu pemandu tur Kyanta Yap mengatakan, kunjungan akhir pekan ke Kampong Lorong Buangkok menghabiskan biaya 200 dolar Singapura atau Rp2 juta untuk rombongan 3 orang, dan 250 dolar Singapura atau Rp2,7 juta untuk rombongan 4-5 orang.
Bagaimana? Tertarik ke perkampungan di Singapura ini?
Jika kamu sedang mencari rumah, apartemen, tanah atau yang lainnya di marketplace properti tepercaya dan aman, bisa mengunjungi laman Rumah123.com dan 99.co untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Cluster Griya Sakinah Bandung.
Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu, kami selalu #AdaBuatKamu.
Jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan berita dan tips terbaru mengenai dunia properti dalam negeri serta mancanegara di artikel Rumah123.com.