JKT Living Star Tawarkan Hunian Prestisus Berharga Terjangkau di Kota Jakarta, Mau?
Setelah dipublikasi beberapa waktu lalu, kini PT Sindeli Propertindo Abadi secara resmi memulai pembangunan proyek JKT Living Star. Acara groundbreaking dilaksanakan pada Jumat (16/03/2018) di lokasi proyek, yakni di kawasan Pasar rebo, Jakarta Timur. Tepatnya, di Jalan Raya Lapangan Tembak No 10, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
CEO PT Sindeli Propertindo Abadi, Wu Wei, menuturkan, seremonia groundbreaking merupakan wujud komitmen dan tanggung jawab pengembang proyek ini untuk segera membangunnya. ”Sebagai pengembang, kami totalitas memenuhi janji dan komitmen kepada konsumen,” ujar Wu Wei.
Baca juga: Berniat Bangun Reputasi, Pengembang China Berani Investasi Triliunan Rupiah
Menurut Wu Wei, proyek JKT Living Star berlokasi sangat strategis karena terletak di selatan Jakarta Timur dan dikelilingi oleh empat ruas jalan utama, yaitu Tol Lingkar Luar (JORR), Tol Cijago, Tol Jagorawi, dan Jalan Raya Bogor. Terlebih, Pasar Rebo merupakan bagian dari wilayah DKI Jakarta yang berbatasan langsung dengan Depok, Bogor, dan Bekasi.

Acara seremonial groundbreaking proyek JKT Living Star di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Jumat (16/03/2018). Tampak dalam gambar: Chief Executive Officer PT Sindeli Propertindo Abadi, Wu Wei (Tengah), Chief Operating Officer PT Sindeli Propertindo Abadi, Xia Jia Ping (kedua kanan) dan Chief Finance Officer PT Sindeli Propertindo Abadi, Liu Jin Long (kedua kiri). Foto: Rumah123/Dok. JKT Living Star
”Yang paling utama, infrastruktur dan jaringan transportasi di daerah ini sudah lengkap, sehingga sangat memudahkan aktivitas sehari-hari para penghuni nantinya. Dengan kata lain, JKT Living Star berlokasi di zona emas Pasar Rebo dan dikelilingi jaringan transportasi yang lengkap, sehingga semua aktivitas kehidupan urban tersedia dalam radius yang butuh waktu mencapainya kurang dari 30 menit,” kata Wu Wei.
Wu Wei memberi panduan, jika melalui akses jalur vertikal, lokasi proyek JKT Living Star dapat diakses melalui Tol Lingkar Luar (JORR), Tol Cijago dan Jl. Lapangan Tembak. Sementara jalur horizontal, dapat diakses melalui Tol Jagorawi, Jl. Raya Bogor, dan Jl. Raya Depok.
Baca juga: Hunian Kelas Menengah Ini Diprediksi Bakal Jadi ‘Bintang’
Bagi kamu pengguna moda transportasi kereta rel listrik (KRL), dapat menggunakan stasiun terdekat yaitu Stasiun Lenteng Agung. Sedangkan bagi pengguna LRT, dapat menggunakan Stasiun Kampung Rambutan/Ciracas. Kalau menggunakan transportasi umum, dapat mengakses melalui Terminal Bus Antarkota Kampung Rambutan yang merupakan halte akhir MRT Jakarta. Khusus bagi penghuninya, JKT Living Star akan menyediakan layanan shuttle bus untuk memudahkan mobilitas penghuni.
“JKT Living Star menawarkan hunian prestisus sempurna di dalam Kota Jakarta. Dengan pembangunan infrastruktur yang cukup matang, namun harganya masih terjangkau. Potensi perkembangannya masih sangat besar. Ini adalah penawaran terbaik terakhir di Jakarta, dan di sinilah sebuah modernisasi revolusioner wajah perkotaan akan dimulai,” tutur Wu Wei.
JKT Living Star akan berdiri di atas lahan seluas 4,8 hektare. Proyek yang berkonsep modern ini akan terdiri atas 6 menara setinggi 28 lantai dengan total 3,648 unit. Tersedia pula nantinya distrik komersial, lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Masing-masing menara punya 3 tipe kamar: studio, 2 Bed Room A, dan 2 Bed Room B. Harga yang ditawarkan mulai Rp260 juta. Saat dirilis awal 2017 lalu, lebih dari 30% dari total unit telah terjual. Kondisi aktual, lebih dari 90% total unit di Tower A telah terjual.
“Proses pembangunan rencananya akan berlangsung selama dua tahun. Serah-terima unit akan mulai dilakukan secara bertahap pada 2020,” kata Wu.
Direktur PT Sindeli Propertindo Abadi, Huang De Xin, menjelaskan, proyek apartemen yang menyasar generasi milenial dan masyarakat kelas menengah ini mengusung konsep Green Environment yang mengedepankan keharmonisan antara manusia dan alam. Konsep hijau tersebut dibuktikan dengan mengalokasikan lahan sebesar 65% untuk kawasan hijau atau seluas 3,5 hektare, 5 taman besar serta 1 taman riverfront yang membuat penghuni merasakan enaknya suasana yang dikelilingi taman.
Nantinya, semua fasilitas kehidupan urban dipadukan secara organik dengan 4 Zona di sekitar kawasan hunian, yaitu Art Commercial Pedestrian Street, Living Space, Eco-Park, dan Breathing Apartment. Ke-4 zona ini nantinya menghadirkan hunian ramah lingkungan, pusat perbelanjaan modern, pusat kuliner, hiburan, rekreasi, olahraga, seni budaya, sosialisasi, bisnis, pendidikan, dan lain-lain.
“Selain ramah lingkungan, proyek ini juga meningkatkan kualitas kehidupan para penghuni dengan menerapkan 5 Upgrade, yaitu Upgrade Bangunan, Landskap, Zona Komersial, Sarana Kehidupan, dan Servis, sehingga penghuni bisa menikmati kualitas hidup urban modern yang berkelas,” ujar Huang De Xin.

Acara seremonial groundbreaking proyek JKT Living Star di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Jumat (16/03/2018). Foto: Rumah123/Dok. JKT Living Star
Sebagai contoh, untuk merealisasikan sarana interaksi sesama keluarga, PT Sindeli Propertindo Abadi akan membangun fasilitas taman kanak–kanak seluas 2.000 m2, 2 Atrium bermain skala medium, serta 2 taman bermain anak. Belum lagi ada Family BBQ, paviliun membaca, paviliun yoga, dan ruang ibadah seluas 800 m2 yang disiapkan bagi penghuni dan pengunjung untuk merasakan hiburan dan kenyamanan.
Baca juga: Siap-Siap Beli Rumah, Bank China Siap Kucurkan Rp2 Triliun untuk KPR
Akan dibangun pula klinik seluas 500 m2 untuk memastikan jaminan kesehatan setiap penghuni, tiga kolam renang orang dewasa dan tiga kolam renang anak, jalur jogging sepanjang 666 meter, ruang fitness indoor, lapangan olahraga multi ungsi outdoor, dan taman bermain dengan ukuran lebih dari 15.000 m2.
Sedangkan untuk mengimplementasikan fasilitas bisnis, JKT Living Star akan mengembangkan Starlight Street, yaitu area komersial baru dalam berbisnis seluas 5.000 m2. Dengan konsep “Rubuk” pertama di Jakarta, JKT Liiving Star akan membuat inovasi terhadap ruang yang fleksibel yang dipadu dengan ritel, perbankan, restoran, kafe, bar, KTV, salon, spa, ruang bisnis dan lain lain, yang membentuk pusat hiburan makanan dan rekreasi yang berbeda dibanding mal lainnya. Tak ketinggalan, sebuah supermarket dengan luas 3.000 m2, yang akan beroperasi selama 24 jam.