OK

Jika Harga BBM Naik 40%, Rumah Bisa Naik 20%

19 Juli 2022 · 2 min read · by Ferdinand Lamak

Pembeli rumah mewah tidak begitu mempersoalkan kenaikan harga rumah

 

 

Kenaikan harga BBM selalu menjadi momok bagi pengembang. Dampaknya bisa kemana-mana, kenaikan biaya produksi yang menyebabkan naiknya harga rumah tak terhidarkan. Kalau sudah begini, penjualan pun jadi sulit.

 

Kalangan pengembang perumahan mewah tidak mengkhawatirkan dampak rencana pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi meskipun, bakal berpengaruh terhadap kenaikan harga rumah. Namun menurut Wakil Ketua REI Jateng Wibowo Tedjosukmono, di Semarang kemarin mengatakan, para pembeli rumah mewah tidak begitu mempersoalkan kenaikan harga rumah, karena memang pembelinya memiliki segmentasi tersendiri yakni menengah ke atas.

”Jika melihat karakteristik para calon pembeli rumah tipe mewah sebetulnya mereka tidak terpengaruh terhadap kenaikan harga jual rumah,” kata Wibowo Tedjosukmono.

 

Jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM dalam waktu dekat, kenaikan harga rumah tidak akan dapat dihindari. Sementara itu, Ketua REI Jateng Bidang Tata Ruang dan Lingkungan, Djoko Santoso mengatakan, jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM antara Rp1.500 hingga Rp2.500 per liter, maka kenaikan harga property dapat mencapai 20 persen.

Djoko mengatakan, hingga pertengahan tahun ini, para pengembang perumahan telah menaikkan harga jual rumah sebesar 5 persen. Diprediksi harga rumah hingga akhir tahun 2014 nanti harga properti akan naik hingga 10%, yang merupakan kenaikan wajar yang selalu terjadi setiap tahunnya. ”Kenaikan harga tidak bisa dihindari kalau memang ada kenaikan BBM,” katanya. (Foto: Istimewa)