Investasi Kondotel di Bali, Pasti Untunglah!

Kalau kamu ingin berinvestasi di sektor properti, katakanlah kondotel, apa sajakah yang harus dipertimbangkan? Dua hal utama yang harus kamu pertimbangkan, yakni lokasinya strategis dan imbal hasilnya bagus. Dua hal ini benar-benar tak boleh kelewat.

“Karena meskipun sama dengan apartemen, pertimbangan memilih lokasi kondotel mutlak harus tepat, terutama karena konsep hotelnya. Ada baiknya memang di kawasan wisata seperti Bali atau kawasan wisata lainnya,” ujar Marketing Consultant Grand Orange Condotel Pandawa Beach Bali, Ratdi Gunawan, seperti dikutip dari Kompas.com.

Setelah itu, faktor balik modal. Pertimbangan finansial ini perlu kamu perhatikan lebih rinci. Faktor inilah yang menentukan apakah nilai investasi ini bisa kamu rasakan sebagai investor.

Pemilihan lokasi kondotel semisal Bali sangat tepat mengingat Pulau Dewata masih salah satu tujuan utama wisatawan, baik domestik maupun internasional.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sepanjang Maret 2016, tercatat 915.000 kunjungan. Angka itu naik 8,79 persen dibandingkan pada Maret tahun lalu dan meningkat 3,01 persen dibanding Februari 2016.

Berdasarkan data tersebut, pintu masuk utama bandara di Indonesia yang mencatat angka tinggi untuk kedatangan wisman yakni Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebesar 22,52 persen, diikuti Ngurah Rai, Bali, sebesar 20,36 persen.

Baca juga: Peluang Investasi Properti di Kampung Vertikal Indonesia

Menurut Ratdi, tak salah kalau kamu memilih investasi kondotel di Bali. Dengan okupansi rata-rata di atas 70 persen, imbal hasilnya bisa mencapai 100 persen dan balik modalnya rata-rata 7 sampai 8 tahun.

Buktinya, kata Ratdi, Grand Orange Condotel Pandawa Beach yang berlokasi 400 sampai 500 meter dari Pantai Pandawa sudah terjual 80 persen dalam waktu lima bulan sejak dipasarkan.

Berbeda dengan mengelola apartemen, kondotel adalah gabungan fungsi kondominium dan hotel yang pengelolaannya diserahkan kepada operator profesional. Karena tujuannya untuk melayani para wisatawan yang ingin bersantai dan menikmati liburan, maka pendekatan pengelolaannya pun benar-benar untuk kesenangan wisatawan.

“Mulai dari desain sampai pelayanannya benar-benar untuk melayani wisatawan berlibur dan santai, bukan sebagai business hotel,” ujar Ratdi.

Untuk itu, Ratdi menambahkan, Grand Orange Condotel Pandawa Beach Bali yang ditawarkannya dirancang sebagai hotel berbintang empat hak milik dengan profit sharing 80 persen.

Saat ini tahap pembangunan kondotel itu sudah hampir topping off. Dia menargetkan pada semester pertama tahun depan hotel tersebut sudah mulai beroperasi.

“Bali punya target pasar yang besar, baik itu wisatawan mancanegara maupun domestik dari 34 provinsi yang ada di Indonesia,” kata Ratdi.