Intip 16 Km Terakhir Proyek Jalan Trans Papua yang Terganjal Isu Keamanan
Masalah keamanan yang belakangan terjadi di Papua, kabarnya juga mempengaruhi pengerjaan proyek Jalan Trans Papua yang kini tinggal 16 km lagi.
Isu keamanan di tanah Papua tampaknya masih menjadi hal yang menakutkan bagi siapa pun. Pasalnya, belum lama ini terjadi penyerangan hingga penembakan nakes (tenaga kesehatan) di Papua.
Hal ini tentu membuat siapa pun yang bertugas di Papua merasa keamanannya terancam, sama halnya dengan pada pengerjaan jalan Trans Papua.
Pengerjaan proyek Jalan Trans Papua sepanjang 3,462 km ini sering kali terkendala masalah keamanan dari kelompok bersenjata.
Meskipun begitu, Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) terus mempercepat proses pembangunan.
Hal ini dilansir dari laman akun media sosial Instagram resmi @kemenpupr dalam memberikan keterangannya.
“Hingga pertengahan tahun ini, jalan yang telah tembus mencapai 3.446 km dengan kondisi jalan teraspal sepanjang 1.733 km. Sedangkan yang belum tembus sepanjang 16 km lagi”, cericit akun PUPR.
Keamanan Proyek Trans Papua, Kontraktor Diminta Berhati-Hati
Proyek Jalan Trans Papua memang selalu dibayangi dengan isu keamanan. Padahal jika jalan tersebut sudan jadi akan sangat membantu warga sekitar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menilai, bahwa jalan nasional tersebut akan membuat harga bahan pokok di Tanah Papua lebih terkendali.
Jadi, jika jalan yang nantinya direncanakan tembus hingga Wamena, diperkirakan akan membuat harga bahan pokok tidak mahal lagi seperti sekarang.
Menteri Basuki mengingatkan dan berpesan pada para kontraktor agar berhati-hati.
Bukan karena faktor keamanan, tetapi berhati-hati dalam membangun jalan supaya tidak merusak dan melintasi hutan lindung yang ada di Papua.
Tantangan lain yang terjadi dalam proyek tersebut adalah, kondisi topografi yang ekstrim serta akses yang minim. Sehingga membuat ongkos pengiriman alat menjadi mahal.
Bayangkan saja, membawa alat berat ke lokasi proyek Trans Papua lebih mahal daripada alat beratnya itu sendiri.
Misalnya, excavator dengan harga Rp1,3 miliar, biaya angkut ke lokasi bisa mencapai Rp3 miliar, yang diangkut dengan cara dipreteli dengan helikopter.
Padahal kalau jalan Trans Papua sudah selesai, akan menyuguhkan keindahan alam Papua di sepanjang jalan tersebut.
Tidak hanya itu, Kementerian PUPR pun sedang membangun Jalan Perbatasan di Papua dengan total sepanjang 1.098 km.
Jadi, kini jalan perbatasan dengan Papua Nugini sudah tembus 931 km dengan kondisi jalan beraspal 756 km.
Rumah123.com juga pernah membahas mengenai Tol Trans Jawa, jalan bebas hambatan yang mempermudah konektivitas di Jawa.
Ada juga ulasan mengenai Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, salah satu ruas tol terpanjang di Indonesia sepanjang 140,9 km.
Situs properti Rumah123.com selalu menghadirkan artikel dan tips menarik mengenai properti, desain, hukum, hingga gaya hidup.
Saatnya kamu memilih dan mencari properti terbaik untuk tempat tinggal atau investasi properti seperti Grand Shamaya.