OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Inilah Dampak Brexit bagi Properti Inggris Raya

13 Oktober 2023 · 2 min read Author: Dyah Saraswati

 

Ilustrasi foto: Rumah123/iStock

Jones Lang Lasalle (JLL) memprediksi “British Exit” atau “Brexit” akan berdampak cukup signifikan bagi pasar properti Inggris Raya secara keseluruhan.

Seperti perubahan besar dalam hal perdangangan dan undang-undang lainnya, Brexit juga menciptakan ketidakpastian pada ekonomi dan pasar properti di Inggris Raya.

“Dalam jangka pendek kita bisa melihat lemahnya permintaan okupansi, kemudian pasokan pasar sewa akan terbatas,” ujar Direktur Utama JLL Inggris Raya, Chris Ireland, sepeti dikutip dari Kompas.com, Senin (27/7).

Baca juga: Wow! Desa di Inggris Dijual, Bonusnya Rumah Mewah

Tak hanya itu, sentimen investor juga akan memburuk. Hal tersebut sejalan dengan minimnya arus modal untuk jangka pendek dan menengah.

Menurut Chris, dampak berikutnya adalah adanya kemungkinan penyesuaian modal negatif, sebesar -10 persen dengan yield yang terus bergerak di angka 50 miliar poundsterling, selama dua tahun ke depan.

Dampak tersebut akan sangat terasa di London. Ibu Kota Inggris ini merupakan wilayah yang paling rentan terhadap koreksi harga dan basis okupansi multinasional mereka.

“Sedangkan pasar perumahan diharapkan untuk tetap bertahan meskipun suku bunga yang lebih rendah dengan koreksi lebih ringan,” kata Chris menjelaskan.

Menurut Kepala Penelitian Residensial JLL, Adam Challis, yang akan merasakan dampak paling dalam dari Brexit adalah pasar perumahan di London.

“Hubungan perdagangan antara London dan negara-negara Eropa memberikan tanda bahwa implikasi setelah Brexit lebih kompleks dan ini akan memperburuk ketidakpastian bagi pemilik rumah di London,” ujarnya.

Akan tetapi, menurut Adam, hal ini juga akan menjadi peluang pasar dalam jangka waktu yang panjang. Pasalnya pembeli, terutama dari internasional, bisa mendapatkan keuntungan dari arbitrase mata yang telah dibuka saat kondisi poundsterling melemah.

Baca juga: Wah, Inggris Krisis Tukang Kayu dan Batu

Oleh karena itu, Chris menyebutkan bahwa sektor jual-beli properti di Inggris Raya akan banyak bergantung pada kecepatan negosiasi, kondisi politik, arah yang jelas, dan apa yang mengutungkan.

Seperti yang telah hangat diperbincangkan, Inggris Raya telah memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa melalui hasil referendum. Hasil pemungutan suara yang dilakukan pada Kamis (23/6) lalu, memenangkan masyarakat yang menginginkan Inggris Raya keluar dari Uni Eropa.

Sebanyak 52 persen rakyat Inggris Raya mendukung untuk keluar dari Uni Eropa, dan 48 persen rakyat menginginkan negara Ratu Elizabeth tersebut untuk bertahan. (Wit)


Tag: , , , ,