Hati-Hati, Jumlah Kebakaran di Jakarta Meningkat Selama Musim Kemarau
Saatnya meningkatkan kewaspadaan lantaran jumlah kasus kebakaran di Jakarta meningkat selama musim kemarau. Segera cek instalasi listrik dan kompor gas.
Seperti dikutip dari CNN Indonesia, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta melansir data yang mengungkapkan bahwa jumlah kasus kebakaran di ibu kota memang meningkat.
Kepala Seksi Publikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Saepulloh menyatakan ada 159 kasus kebakaran selama Juni 2019.
Baca juga: Rumah Terancam Terbakar, Kim Kardashian dan Kanye West Sewa Pemadam Kebakaran
Pada Juli 2019, tepatnya hingga 7 Juli, sudah terjadi 34 kasus kebakaran. Sebenarnya, ada kasus kebakaran besar yang terjadi di Jakarta pada 10 Juli.
Kebakaran ini melanda kawasan Swadaya, Tebet, Jakarta Selatan. Situs Okezone.com melansir bahwa kebakaran melanda enam RT (Rukun Tetangga). Ada sekitar 150 rumah yang terbakar.
Ada sekitar 300 keluarga atau 1.400 orang yang harus mengungsi. Mereka harus menempati sekolah atau masjid terdekat.
Baca juga: Berada di Kawasan Rawan Kebakaran, Eksterior Rumah Ini Dirancang Anti-Api
Ada 857 Kasus Kebakaran di Jakarta Sepanjang Januari-Juli
Data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta memang menunjukkan ada peningkatan jumlah kasus kebakaran di Jakarta selama musim kemarau. Kalau dihitung dari Maret hingga Juni, ada peningkatan meski sempat menurun.
Ada 133 kasus kebakaran di Jakarta pada Maret 2019. Lantas jumlahnya menurun menjadi 122 kasus pada April.
Kemudian jumlah kasus kebakaran kembali meningkat menjadi 137 kasus pada Mei. Jumlahnya naik pesat menjadi 159 kasus pada Juni.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta menyatakan sepanjang Januari hingga awal Juli, telah terjadi 857 kasus kebakaran.
Jakarta Selatan Rawan Kebakaran
Kasus kebakaran yang paling banyak terjadi ada di Jakarta Selatan dengan jumlah mencapai 226 kasus. Selanjutnya diikuti oleh Jakarta Timur dengan 217 kasus kebakaran.
Urutan selanjutnya ditempati oleh Jakarta Barat dengan 154 kasus, Jakarta Utara dengan 135 kasus. Jakarta Pusat berada di posisi paling bawah dengan 125 kasus kebakaran.
Insiden kebakaran yang terjadi sepanjang 2019 ini telah mengakibatkan 10 korban tewas, 67 warga mengalami luka-luka, dan 12 petugas pemadam kebakaran mengalami luka-luka.
Situs Kumparan.com pernah melansir pada 2017 lalu, ada 181 Rukun Warga (RW) di 31 kecamatan yang rawan kebakaran. Biasanya kawasan padat penduduk memang rawan terjadi kebakaran.
Listrik Masih Jadi Penyebab Utama Kebakaran
Faktor utama yang menjadi penyeban kebakaran masih didominasi oleh listrik, biasanya korsleting listrik. Ada 574 kasus kebakaran di Jakarta yang disebabkan oleh listrik.
Penyebab selanjutnya adalah gas sebanyak 93 kasus. Lantas diikuti oleh membakar sampah sembarangan sebanyak 52 kasus, disebabkan oleh rokok sebanyak 25 kasus, diikuti oleh lilin sebanyak tiga kasus. Sisanya terjadi karena penyebab lain.
Berdasarkan data yang dilansir oleh Kumparan.com, sejak 2012, penyebab utama kebakaran memang masih dari listrik. Bagi kamu para warga Jakarta sebaiknya berhati-hati dengan instalasi listrik dan kompor gas. Jangan lupa untuk melakukan pengecekan secara berkala.