Harmonis di Tengah Perbedaan
“Akhirnya saya menyadari, bahwa perbedaan itu harus dihormati.” Victor Hutabarat (59) mengungkapkan hal ini saat menyadari putra sulungnya sangat berbeda jauh dengan dirinya mulai dari segi penampilan, gaya hidup, hingga yang melekat pada diri anaknya.
Hal inilah yang mengajarkan dia untuk tetap saling menyempurnakan dari hal terkecil hingga perbedaan besar sekalipun.
Jika disandingkan dengan kondisi saat ini, ketegangan sosial akibat perbedaan kian melekat. Tingginya fanatisme politik berujung pada tidak termuliakannya sebuah perbedaan.
Ironisnya, diskriminasi terhadap perbedaan bukan hanya terjadi di lingkup sosial, melainkan sudah menjalar ke dalam tubuh keluarga. Perpecahan pun tak terelakkan.
Namun lain halnya dengan Intan Mahardika (32). Dia bisa mengimplementasikan konsep negara demokrasi ke dalam keluarganya. Calon legislatif dari Partai Demokrat itu tetap saling mendukung, meski berbeda pandangan politik dengan orang tuanya yang merupakan kader Partai Golongan Karya (Golkar).
Hakikatnya manusia itu sama. Dengan adanya perbedaan, manusia mampu merasakan makna kebersamaan dan menjadi harmoni untuk hidup lebih berarti.
Foto dan Teks: Rumah123/Jhony Hutapea