Harga Properti Selangit, Banyak Pasangan di Hong Kong Tunda Memiliki Anak atau Menikah
Pada 2013, media bisnis terkemuka Wall Street Journal melansir sebuah riset yang dilakukan oleh perusahaan jasa keuangan Citibank pada generasi kelas menengah Hong Kong.
Hasilnya, sebanyak 45 persen generasi kelas menengah ini memilih menunda rencana untuk anak dalam waktu dekat. Hal ini dikarenakan tingginya biaya hidup di kota ini.
Baca juga: Berbekal Bisnis Kursus Online, Generasi Milenial Ini Bisa Bayar DP Rumah
“Karena memiliki anak itu terlalu mahal, pasangan dan saya memutuskan untuk tidak memiliki atau menambah anak.” Pernyataan ini menggambarkan apa yang ada dalam benak 45 persen responden.
Sementara, 29 persen memilih netral terhadap pernyataan tersebut, sedangkan 26 persen tidak mempermasalahkannya.
Baca juga: Berkat Investasi Properti dan Menabung, Generasi Milenial Ini Bisa Jadi Miliarder
Riset Citibank ini melibatkan 1.000 orang dewasa berusia 30-40 tahun dengan pendapatan US 2.580 dollar (Rp33,7 juta) hingga US 6.450 dollar (Rp84,4 juta) per bulan.
Hasil lainnya adalah 53 persen dari mereka yang belum menikah menyatakan untuk menunda mengikat janji dengan tujuan untuk menabung terlebih dulu. Lagi-lagi tingginya biaya hidup di Hong Kong menjadi penyebabnya.
Baca juga: Liburan yang Cocok untuk Generasi Milenial: Menginap Gratis di Sebuah Kabin di Alaska!
Head of Department of Social Work and Social Administration University of Hong Kong, Cecilia Chan menyatakan kalau hasil riset ini bisa dijelaskan sebagai bagian dari harga hunian di Hong Kong “yang benar-benar tidak terjangkau”. Sejak 2008 hingga 2013 telah terjadi kenaikan hunian sebesar 120 persen!
Menurut riset Citibank, kelas menengah di Hong Kong menyisihkan 40 persen pendapatannya hanya untuk mencicil hunian.
Baca juga: Cafe dengan Eksterior Tanah Liat? Wah, Cocok Nih Buat Milenial yang Mau Bisnis
Bayangkan kalau apartemen layak dengan luas 198 meter persegi di Hong Kong harganya bisa mencapai US 1 juta dollar (Rp13 miliar). Padahal dengan harga yang sama, kamu bisa mendapatkan apartemen mewah 3 bedroom di kawasan elit di Jakarta Selatan. Kalau membeli rumah di kompleks perumahan, kamu bisa mendapatkan rumah mewah 2 lantai dengan 4-5 kamar tidur.
Pilihan untuk menunda memiliki anak atau memilih tidak menikah, akhirnya memunculkan generasi DINC (Double Income No Children) atau DINK (Double Income No Kids). Akhirnya, mereka memilih menikah tetapi tidak memiliki anak karena tingginya biaya hidup. Sebenarnya, hal serupa juga terjadi di dua negara tetangga, Jepang dan Korea Selatan.
Baca juga: Pasangan Milenial Ini Punya Penghasilan Rp120 Juta dari Jual Satu Foto Perjalanan!
Untuk mendapatkan hunian layak saja, mereka harus menyisihkan 40 persen penghasilan. Kalau memiliki satu anak, mereka harus memikirkan pengeluaran pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.
Nah, buat kamu generasi milenial Indonesia, kamu harus mengambil pelajaran dari kelas menengah Hong Kong. Ketimbang kamu menghabiskan dana besar untuk lifestyle penuh hura-hura, coba deh untuk menyisihkan uang guna membeli hunian sebagai investasi, tentunya saat harganya belum terus melonjak tinggi.
Baca juga: Hotel dan Bistro yang Bakal Jadi Destinasi Baru Generasi Milenial
By the way, jangan sampai juga kamu menunda menikah atau memiliki anak, gara-gara biaya tinggi. Sebenarnya, semua ini hanya bermula dari pengaturan keuangan kamu lho.