Halalkan Judi dan Prostitusi, Inilah Sosok Gubernur DKI Jakarta Paling Kontroversial
Siapa sosok gubernur DKI Jakarta yang paling kontroversial lantaran menghalalkan judi dan prostitusi. Kebijakannya memang di luar dugaan.
Kalau ada sosok orang nomor satu di Jakarta yang kontroversial tentu tidak ada yang menyamai sosok jenderal marinir ini.
Bisa jadi, dia pernah menjadi gubernur DKI yang paling gila dalam hal kebijakan.
Tidak usah dibandingkan dengan Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Anies Baswedan, pastinya mereka keok.
Dia menjadi kepala daerah yang berani mengizinkan perjudian dan prostitusi. Beneran loh.
Ia sempat dicap sebagai “Gubernur Judi” dan “Gubernur Maksiat”, lantaran memberikan izin kedua hal itu dan memungut pajak.
Ali Sadikin tentunya menjadi sosok gubernur DKI paling kontroversial sepanjang sejarah provinsi Jakarta.
Presiden Soekarno mengangkatnya menjadi gubernur pada 1966 karena membutuhkan sosok yang keras.
Maklum, ia adalah jenderal KKO (sekarang sudah menjadi marinir), dinilai mampu mengatasi Jakarta yang berantakan.
Ali Sadikin menjadi gubernur DKI Jakarta dari 1966 hingga 1977, hingga era Presiden Soeharto memimpin.
Gubernur DKI yang Menghalalkan Judi dan Prostitusi
Ali Sadikin memang berani untuk memungut pajak dari judi padahal kepala daerah lain gak berani!
Laman Kompas.com melansir kalau Sekretaris Daerah DKI Jakarta saat itu, Djumadjitin memperlihatkan Undang-Undang No. 11 Tahun 1957.
UU tersebut mengizinkan pemerintah daerah untuk memungut pajak atas izin perjudian, ternyata ada izinnya ketika itu.
“Saya berani. Untuk keperluan rakyat Jakarta, saya berani,” kata Ali Sadikin dalam buku Ali Sadikin: Membenahi Jakarta Menjadi Kota yang Manusiawi.
Cerita soal prostitusi lain lagi nih, tapi memang tidak kalah gila!
Saat itu, Gubernur DKI gusar dengan banyaknya prostitusi di kawasan Kramat Raya dan Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Ia berani mengambil langkah berani dan tidak populer dengan membuat lokalisasi Kramat Tunggak, Jakarta Utara.
Hal ini sempat terungkap dalam buku Bang Ali: Demi Jakarta 1966-1977 karya Ramadhan KH, ayah dari musisi Gilang Ramadhan.
Bahkan, Ali Sadikin membuat surat keputusan gubernur untuk relokasi kupu-kupu malam ke sebuah kawasan.
Uniknya, ia malah sempat ke Bangkok, Thailand untuk mencari tahu lokalisasi para penjaja cinta.
Bayangkan, kalau Kramat Tunggak menjadi lokalisasi pekerja seks komersial terbesar di Asia Tenggara dari 1970 hingga 1999, tetapi sekarang sudah ditutup.
Nah, itulah sekelumit kisah Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin yang sempat melegalkan prostitusi dan perjudian.
Jangan lupa membaca artikel Rumah123.com untuk mendapatkan informasi yang menarik mengenai properti hingga gaya hidup.
Laman ini juga memudahkan bagi para pencari properti dan lainnya karena Rumah123.com memang #AdaBuat Kamu.
Saatnya kamu memilih dan mencari properti terbaik untuk tempat tinggal atau investasi, hanya di Rumah123.com.
Kalau kamu sedang mencari rekomendasi properti untuk tempat tinggal atau investasi, pilihan terbaik adalah Rindanavia Villa Residence.