Genjot Target, Anggaran Program Sejuta Rumah Ditambah
Dalam upaya mencapai target pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambah anggaran dari Rp12 triliun menjadi Rp58 triliun pada tahun ini. Anggaran tersebut tidak hanya berasal dari APBN tetapi juga melibatkan swasta.
Demikian disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sebuah diskusi bertajuk ’’Percepatan Pembangunan Infrastruktur Indonesia’’ di Jakarta, Sabtu (23/1).
’’Dari APBN, kami tambah Rp20 triliun. Sisanya dikerjakan bersama dengan pihak swasta, sehingga mencapai mencapai Rp 58 triliun,’’ ujarnya.
Baca juga: Ayo Beli Rumah Subsidi Pemerintah, 2016 Anggarannya Naik 2 Kali Lipat
Ia mengharapkan dengan penambahan anggaran tersebut pelaksanaan Program Sejuta Rumah pada 2016 bisa mencapai target. ’’Mudah-mudahan bisa mempercepat penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah,’’ kata Basuki.
Basuki menjelaskan, kebutuhan perumahan di Indonesia sebanyak 13,5 juta unit yang sulit terpenuhi (backlog) memaksa pemerintah mencari jalan keluarnya. Salah satunya adalah menelurkan Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah pada tahun lalu yang hingga kini terus dilaksanakan.
Baca juga: Rumah Murah Contoh, Alternatif Mengejar Backlog
Tadinya, pemerintah bermaksud membangun dua juta rumah per tahun dengan harapan backlog dapat terkejar dalam waktu enam tahun. Hanya saja, jumlah tersebut tidak bisa dicapai, sehingga akhirnya diciptakan program pembangunan rumah rakyat hanya satu juta unit per tahun.