OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Emang Apa Salahnya Beli Rumah Subsidi?

30 Nopember 2023 · 3 min read Author: Wita Lestari

Ilustrasi. Foto: Rumah123/iStock

 

 

Kamu belum juga punya rumah? Kalau rumah komersial masih ga terjangkau buat kantongmu, coba lirik rumah subsidi. Saat ini banyak pengembang besar maupun kecil berkolaborasi atau sendiri-sendiri membangun rumah subsidi demi mendukung Program Sejuta Rumah yang digaungkan pemerintah. Rumah subsidi ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Sekjen Real Estate Indonesia (REI), Totok Lusida, mengatakan, saat ini sudah banyak pengembang besar yang mulai berkolaborasi dengan pengembang kecil untuk mengembangkan hunian MBR. “Saat ini sudah hadir di sekitar lima daerah, di antaranya Sulawesi Selatan, Bengkulu, Kalimantan Barat, wilayah Manado, Pacitan,” kata Totok seperti dikutip Kontan.co.id, Selasa (16/1/2018).

Baca juga: Kementerian PUPR Siapkan Situs Pencarian Rumah Subsidi 

Dia memperkirakan, pengembangan hunian MBR dalam program kolaborasi pengembang besar-kecil akan semakin bertambah. Pasalnya, REI dan Kementerian PUPR sudah sepakat bahwa program hunian berimbang akan diubah dan diperluas cakupannya. Kewajiban pengembang membangun hunian MBR tidak lagi harus di wilayah kawasan yang dikembangkannya, tapi bisa juga di daerah lain atau bahkan di provinsi yang berbeda dengan pengembangan proyek besarnya.

Dalam skema kolaborasi pengadaan hunian MBR tersebut, pengembang besar berperan menyediakan lahan dan modal. Sedangkan pengembang kecil akan membangun proyek tersebut sekaligus menjualnya.

Baca juga: Labirin Masalah di Program Rumah Subsidi 

Salah satu pengembang besar yang sudah menghadirkan rumah subsidi adalah PT Intiland Development Tbk. Intiland berkolaborasi dengan 3 pengembang kecil membangun hunian MBR sebanyak 118 unit di Pacitan, Jawa Timur. Tiga pengembang kecil tersebut yakni PT Menara Tinggi Bertumbuh (MTB), PT Cipta Griya Sriwijaya (CGS), dan PT Multi Bangun Realtindo (MBR). Hunian MBR tersebut dibangun di kawasan perumahan Puri Permata Indah, Pacitan, dan sudah groundbreaking pada 10 Januari 2018 lalu.

Puri Permata Indah merupakan kawasan perumahan seluas 4 hektare yang dikembangkan Intiland sejak 2007 berkolaborasi dengan kontraktor lokal. Pengembangan tahap pertama seluas 3 hektare telah rampung. Pengembang MTB akan membangun 118 unit rumah seharga Rp130 juta per unit.

Baca juga: Tahu Ga? Ternyata Subsidi KPR Bisa Dicabut Lho! 

Sekretaris Perusahaan Intiland, Theresia Rustandi, mengatakan, kolaborasi Intiland dengan pengembang kecil untuk menyediakan hunian MBR, merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Intiland, sehingga tidak bertujuan mencari keuntungan.

“Skema kerja samanya adalah Intiland menyediakan tanah dan modal kerja. Sementara teman-teman pengembang daerah yang melakukan pembangunan dan penjualan,” kata Theresia.

Pengembang yang sedang memfokuskan diri mengembangkan rumah FLPP adalah PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS). Pengembang ini akan mengembangkan 4.011 unit rumah FLPP di lahan seluas 42 hektare di Karawang Timur.

Baca juga: Ada Rumah Subsidi, Cicilan Cuma Rp750 Ribu per Bulan, Mau? 

Saat ini, RBMS sedang mengembangkan 1.011 unit rumah di lahan 12 hektare. Dari jumlah tersebut, yang sudah terjual adalah 800 unit dan sisanya ditargetkan habis terjual tahun ini. Sementara sekitar 3.000 unit lagi akan dibangun di lahan 30 hektare, namun pembebasan lahannya masih belum rampung.

President Director RBMS, Richard Wiriahardja, mengatakan, pihaknya memilih mengembangkan hunian FLPP karena lahan yang mereka miliki memang berada di kawasan pengembangan 17.000 hunian MBR.

Menurutnya, prospek hunian FLPP tahun ini masih sangat bagus karena kebutuhan akan rumah di Indonesia masih sangat besar. “Prospek properti secara umum saja menurut saya tahun ini akan bagus karena sejak dua tahun terakhir kenaikan harga sangat flat dan tahun ini adalah waktu yang tepat untuk membeli. Sementara untuk FLPP prospeknya sangat bagus karena kebutuhannya sangat tinggi,” kata Richard.


Tag: , , , , , , , , , , , , , ,