Edukasi Tanpa Henti Agar Milenial Bisa Memiliki Properti
Para pelaku industri dan bisnis properti harus terus mengedukasi generasi milenial untuk memahami pentingnya memiliki hunian. Saat ini, kaum milenial lebih mementingkan gaya hidup
Lifestyle menjadi bagian hidup generasi milenial. Banyak dari generasi milenial yang berpikir bisa menyewa hunian.
Padahal investasi properti merupakan salah satu cara mudah membangun kekayaan. Tidak mungkin selamanya orang akan menyewa, apalagi kalau ketika penghasilan menurun.
Baca juga: Rumah123: Developer Mesti Pahami Kenapa Konsumen Milenial Ga Mau Beli Rumah
Tidak mudah untuk memberikan edukasi kepada generasi milenial. Apalagi generasi milenial lebih bisa menyadari jika termasuk dalam pengalaman hidup.
“Apa pentingnya punya properti, papan belum menjadi hal yang dipertimbangkan, harus ngomong experience,” ujar Ligwina Hananto yang merupakan perencana keuangan dari QM Financial.
Ligwina menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel acara Rumah123.com Property Outlook 2019, Proyeksi Arah Properti 2019 dengan tema “Memanfaatkan Kesempatan untuk Bertahan di Tahun 2019” yang berlangsung di Jakarta pada Kamis (24/01/2019).
Baca juga: Rumah123: 6 Hal yang Bakal Pengaruhi Industri Properti pada 2018
Pembicara lainnya adalah Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida serta Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Lukas Bong.
Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung juga menjadi salah satu panelis. Sementara Wicaksono yang dikenal di dunia maya sebagai Ndorokakung menjadi moderator acara ini.
Paulus menyatakan kalau generasi milenial menjadi target market terbesar pasar properti Indonesia. Ada kaum milenial yang sudah mapan, ada yang belum. Untuk itu, developer harus merilis produk yang sesuai.
Baca juga: Rumah123 Gelar Property Outlook 2017, Investasi Properti Bakal Bangkit Lagi
Lukas memaparkan generasi milenial melihat properti dari sudut berbeda. Kalau generasi sebelumnya melihat lokasi, sementara kaum milenial melihat dari cara bayar, harga, akses, dan fasilitas.
Sedangkan Untung mengungkapkan bahwa generasi milenial memiliki cara sendiri dalam mencari properti. Mereka sudah mencari tahu via internet melalui situs atau marketplace, kemudian mendapatkan informasi dari teman, lantas mereka mendatangi show unit untuk memastikan saja.