Diskon Tarif MRT Diperpanjang Lho, Lumayan Kan Bisa Hemat Pergi Pulang Kantor

Pengelola MRT (Moda Raya Terpadu/Mass Rapid Transi), PT MRT Jakarta Memutuskan Tarif MRT Masih Diberikan Diskon Sebesar 50 Persen. Ayo, Biasakan Naik Transportasi Massal (Foto: Rumah123/Getty Images)
Pengelola MRT (Moda Raya Terpadu/Mass Rapid Transit), PT MRT Jakarta memperpanjang masa penerapan diskon tarif 50 persen bagi pengguna MRT. Wah, asyik dong kalau masih ada diskon, kamu bisa hemat pengeluaran ongkos pergi pulang kantor.
MRT telah beroperasi sejak komersial mulai 1 April 2019. Sebelumnya, MRT sudah menjalani uji coba sejak pertengahan Maret.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) DKI Jakarta telah menetapkan tarif MRT yaitu Rp1.000 per stasiun. Tarif terjauh yaitu dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia adalah Rp14.000.
Baca juga: Naik MRT Bisa Pakai Kartu Uang Elektronik, Wah Jadi Gampang Dong
Namun, saat mulai beroperasi tarif MRT didiskon sebesar 50 persen selama April 2019. Ternyata, setelah satu bulan, diskon ini masih diperpanjang.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin menyatakan bahwa diskon tarif tersebut masih diterapkan seraya menanti keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengenai tarif baru MRT.
Muhamad melanjutkan bahwa PT MRT akan melakukan sosialisasi terlebih dulu kepada masyarakat jika ada perubahan tarif MRT. Diskon tarif diberlakukan guna mendorong masyarakat untuk mencoba MRT.
Baca juga: Kok Ga Ada Tempat Sampah di MRT Sih, Mau Tahu Kenapa
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar pernah mengungkapkan bahwa PT MRT pernah mengusulkan kepada gubernur untuk memperpanjang diskon tarif MRT. Ternyata, ada kelompok masyarakat yang sensitif soal harga.
Ada sekitar 39 persen dari penggunan MRT yang bakal berhenti menggunakan transportasi massal ini jika tarif normal diberlakukan. Kalau tarif jarak terjauh memang lumayan ya?
Buat kamu yang berkantor di kawasan Thamrin-Sudirman, jangan lupa biasakan diri untuk naik MRT untuk pergi pulang kantor. Atau setidaknya menggunakan MRT saat ingin bertemu klien, makan siang, atau lainnya.
Baca juga: Kok, Stasiun MRT Sisingamangaraja Diubah Jadi Stasiun ASEAN?