OK

Difteri Kembali Mewabah, Ketahui Gejala dan Cara Pencegahannya

19 Juli 2022 · 3 min read · by Dodiek Dwiwanto

difteri- rumah123

Ilustrasi Orang Sakit. Difteri Sempat Mewabah di Sumatera Utara dan Jawa Timur. Kamu Harus Mengetahui Gejala dan Cara Mencegahnya (Foto: Rumah123/Getty Images)

Seorang anak di Sumatera Utara meninggal akibat difteri. Ratusan siswa di Jawa Timur diduga membawa bakteri difteri. Ketahui gejala dan cara mencegahnya.

Laman berita online CNNIndonesia.com melansir bahwa seorang anak asal Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara meninggal akibat difteri. Bocah berusia lima tahun ini meninggal pada Rabu (4/12/2019).

Pasien ini sempat dirawat selama dua hari di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik di Medan. Ketika masuk rumah sakit pada Senin (2/12/2019), dia memperlihatkan beberapa gejala.

Baca juga: Waspada ISPA dan Sejumlah Penyakit Lainnya Selama Musim Kemarau

Anak ini mengalami gejala penurunan kesadaran, mendengkur, mengeluarkan nafas berat, memiliki bercak warna hitam keabuan yang mudah berdarah pada tenggorokan, dan juga leher membengkak.

Tiga pasien anak lainnya masuk rumah sakit yang sama pada Selasa (3/12/2019). Keempat pasien ini merupakan kakak adik.

Dokter RSUP Haji Adam Malik melakukan pemeriksaan terhadap tiga pasien ini. Setelah didiagnosis, ketiganya tidak ada indikasi klinis ke difteri. Tetapi, mereka melakukan kontak dengan anggota keluarga lain yang mengidap difteri.

Ratusan Siswa di Malang Menjadi Pembawa Bakteri Difteri

Sementara itu, laman berita online Liputan6.com menyitir bahwa ada ratusan siswa dan guru di Malang, Jawa Timur yang menjadi pembawa bakteri difteri. Mereka menjadi carrier.

Carrier adalah kondisi seseorang yang terlihat sehat, namun membawa bakteri difteri lantaran kekebalan tubuh rendah. Orang ini harus ditangani agar tidak menjadi positif difteri. Selain itu, penanganan dilakukan agar carrier ini tidak menularkan ke orang lain.

Sebanyak 212 siswa dan 15 guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri serta 42 siswa dan 20 guru di SMA (Sekolah Menengah Atas) Negeri di Malang ternyata positif carrier. Mereka diduga tidak pernah imunisasi atau tidak melakukan imunisasi secara lengkap.

Baca juga: Apa Sih Penyakit Leptospirosis, Cari Tahu Gejala dan Pencegahannya Ya

Dinas Kesehatan Kota Malang juga melansir data mengenai difteri. Sejak 2009 hingga 2019, ada sejumlah temuan kasus difteri. Jumlah temuan memang fluktuatif. Ada sejumlah pasien yang akhirnya meninggal.

Gejala dan Komplikasi Difteri

Situs berita online Kompas.com pernah melansir bahwa difteri merupakan penyakit yang menyerang saluran nafas atas atau kulit. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae.

Bakteri menyebar lewat percikan air liur di udara seperti bersin atau batuk. Untuk mencegah penularan, pasien harus diisolasi.

Difteri bersifat mematikan. Bakteri akan menghasilkan toksin dan kemudian membentuk membran putih tebal di tenggorokan. Racun ini bisa menyebar ke jantung dan saraf lewat aliran darah sehingga bisa menimbulkan kematian.

Baca juga: Hati-Hati, Keranjang Sampah Bisa Sebarkan Penyakit Lho

Ada beberapa gejala difteri seperti sulit menelan, demam dengan suhu sekitar 38 derajat Celsius, kurang nafsu makan, sesak nafas disertai bunyi, leher membengkak akibat pembengkakan kelenjar leher. Salah satu gejala khas difteri adalah kemunculan selaput putih keabuan di pangkal tenggorokan.

Difteri juga menyebabkan komplikasi. Beberapa di antaranya adalah menyumbat saluran udara, kerusakan otot-otot jantung, kerusakan syaraf, kehilangan kemampuan bergerak, dan infeksi paru-paru.

Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi dan menjaga kebersihan lingkungan. Imunisasi tidak hanya dilakukan untuk anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Baca juga: Jakarta Masih Berpotensi Hujan, Hati-hati Penyakit Leptospirosis Ya

Upaya menjaga kebersihan lingkungan harus dilakukan. Lingkungan yang bersih tentunya membuat orang bisa hidup sehat dan terhindar dari ancaman penyakit.


Tag: , , ,


Dodiek Dwiwanto
Dodiek Dwiwanto

Penulis sekaligus Editor Rumah123.com. Hobi menonton tayangan desain rumah dan gaya hidup di HGTV saat senggang.

Lagi mencari tahu dan belajar soal investasi saham properti dan crowdfunding. Siapa tahu jadi investor.