Desain Terbaik Rumah Subsidi Karya Para Milenial, Kayak Apa Sih?
Desain dan bentuk rumah bersubsidi selama ini cuma bangunan standar yang serupa penampakannya. Nah, pada peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Bank BTN mengadakan sayembara desain rumah bersubsidi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan para milenial. Karena ditujukan bagi milenilal, ya gak heranlah yang ikut sayembara juga kebanyakan para milenial.
“Mayoritas pesertanya merupakan anak muda yang berkategori generasi milenial. Sepuluh pemenang berkarya desain terbaik merupakan para peserta berusia 20-30 tahunan,” kata Direktur Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan, Ditjen Pembiayaan Perumahan, Kementerian PUPR, Arvi Argiantoro, yang juga Ketua Bidang Sayembara, seperti dikutik dari keterangan tertulis Biro Komunikasi Publik-Kementerian PUPR, Senin (24-9-2018).
Sayembara dengan total hadiah Rp170 juta tersebut bertujuan mendapatkan desain baru rumah subsidi. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hapernas 2018 yang bertema “Wujudkan Rumah Rakyat Berkualitas”.
Para peserta sayembara ini merupakan perorangan maupun sebuah tim. Pemenangnya terdiri atas 2 kategori, yakni 5 pemenang kategori rumah tapak dan 5 pemenang kategori rumah susun. Peserta sayembara sebanyak 1.288 berasal dari 150 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Tiap peserta memiliki konsep desain yang benar-benar mereka pikirkan sesuai dengan kebutuhan rumah masa depan. Rencananya, 10 desain terbaik rumah tapak dan rumah susun bersubsidi karya para pemenang akan ditawarkan kepada pengembang agar bisa diaplikasikan saat membangun rumah bersubsidi.
Juara 1 Kategori Rumah Tapak adalah Estevantra Sun dengan judul Omah Kampung. Desain rumah tapak 2 lantai ini merupakan bangunan lokal berkonstruksi Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat) dengan luas 36 m2. “Bangunan dengan desain ini bisa selesai dalam waktu dua hari hingga seminggu dengan banyak pekerja dan modal membangunnya bisa lebih murah,” kata Estevantra.
Juara 1 Kategori Rumah Susun dimenangkan oleh Tia Aprilitasari dan Tommy Tanedy berjudul Omah Uwoh. Rumah susun seringkali dihubungkan dengan kelas masyarakat bawah, padahal kalau didesain dengan baik dan bermutu bisa saja jadi sekelas apartemen. “Kita ingin desain Rusun memberikan ruang bagi warganya untuk tumbuh berkembang, termasuk aktivitas ekonominya. Sehingga, mereka nanti merasa nyaman tinggal di rumah itu. Rusun itu bukan menjadi solusi sementara, namun bisa ditempati hingga hari tua,” kata Tia.
Penyerahan penghargaan kepada para pemenang dilakukan oleh Dirjen Pembiayaan Perumahan, Lana Winayanti, mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pada acara pembukaan Indonesia Property Expo (IPEX) 2018 di Jakarta Convention Center, Minggu (23-9-2018).
Lima pemenang kategori Rumah Tapak Bersubsidi adalah:
Juara I: Estevantra Sunandijaya dan Yeriel Johan
Juara 2: Lecia Mona dan Oky Adi Saputro
Juara 3: Fitriadi, Yoga Adi Santoso, Annisa Purnama, dan Ida Ayu Agung
Juara Harapan 1: Fadlan Maulana, Tb. Gaian Cassia, dan Fajar Akmal
Juara Harapan 2: Firdiansyah Fathoni
Lima pemenang kategori Rumah Susun Bersubsidi yakni;
Juara 1: Tia Aprilitasari dan Tommy Tanedy
Juara 2: Felix Ciosconara, Fransiscus Raymond, Dwi Hadma, dan Ivanka Evangeline
Juara 3: Dian Arifianto Budi, Galih Aji Priambodo, dan Dzakiyya Dina
Juara Harapan 1: Jaril Safii, Hadi Winata, dan Tri Handoko
Juara Harapan 2: Bona Yudha
7 Kriteria penilaian desain terbaik rumah tapak dan rumah susun bersubsidi yakni:
Berwawasan lingkungan.
Mudah direalisasikan.
Bermuatan lokal atau kearifan lokal.
Kepraktisan operasional.
Kelayakan ekonomi.
Kebaruan.
Layak secara teknis.
Dewan Juri:
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman: Prof. Arief Sabarudin
Direktur Rumah Khusus Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR: Christ Robert Marbun
Akademisi: Prof. Sarwidi
Ikatan Arsitek Indonesia: Joko Ardianto
Praktisi dan Penulis Desain Rumah: Imelda Akmal
Asosiasi Pengembang: Hendra Susanto
*