OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Dana Pensiun Boleh Dong Biayai Jalan Tol

22 Nopember 2023 · 2 min read Author: Ade Miranti

Ilustrasi jalan

Ilustrasi jalan. Rumah123/iStock

Infrastruktur menjadi salah satu hal yang menarik perhatian pemerintah saat ini. Pembiayaan pembangunannya pun terus dicari sumber-sumber tambahannya.

Saat ini, hasil Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta investasi swasta murni. Salah satunya adalah pembiayaan non APBN melalui investasi dana pensiun dari PT Taspen dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Baca juga: 6 Ruas Tol Ini Bisa Dilalui pada 2017-2018, Tol Mana Sajakah?

“Dana pensiun itu kan dana jangka panjang. Menjadi penyertaan modal dari mereka dan (pengelola dana pensiun) diberikan kesempatan untuk investasi sebesar lima persen dari dana yang mereka miliki,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Anita Firmanti, Jakarta, Jumat (21/10).

“Investasi pada sektor riil pembangunan infrastruktur, yakni pembangunan jalan tol sangat menjanjikan. Sayang jika dana jangka panjang seperti itu tidak digunakan untuk investasi.”

Salah satu proyek infrastruktur saat ini akan menggunakan investasi dana pensiun adalah proyek jalan tol TransJawa.

Baca juga: Mulai 22 Oktober, Lewati Tol Ini Bawa Duit Lebih, Ya!

Sementara,  Tenaga Fungsional Bidang Pengawasan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan SDM, Taufik Widjoyono mengatakan, penyertaan dana pensiun untuk investasi dalam pembangunan infrastruktur adalah pilihan tepat. Terlebih jika dibandingkan BUMN mengajukan pinjaman ke Bank.

“Saya kira itu satu opsi yang sangat menarik. Kalau pinjam ke bank itu kan bunganya sembilan persen. Mungkin di situ bisa lebih murah karena dana jangka panjang atau dana murah,” jelasnya.

Diketahui dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 disebutkan kebutuhan pendanaan infrastruktur prioritas mencapai Rp4,7 triliun. Pendanaan melalui APBN dan APBD hanya mampu menutupi 41,3 persen atau Rp1,9 triliun.

Sementara itu, keterlibatan BUMN mengakomodir 22,2 persen atau Rp1,06 triliun. Dengan demikian, peran swasta diperlukan sebanyak 36,5 persen atau Rp 1,7 triliun. (Vri)


Tag: , , , ,