OK
Panduan

Dalam Proses Pembangunan, Begini Tampilan Rumah Susun untuk Pengemis, Pemulung, dan Manusia Gerobak

19 Juli 2022 · 3 min read Author: Siti Nurhikmah

rumah susun

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) diketahui sedang membangun dua rumah susun (rusun) sebagai tempat tinggal layak bagi masyarakat tidak mampu. 

Rusun ini diperuntukkan bagi masyarakat dengan kategori Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). 

Mulai dari pemulung, gelandangan, pengemis, manusia gerobak, lanjut usia telantar serta masyarakat dengan masalah sosial lainnya. 

Kerjasama Antara Kementerian PUPR dan Kemensos

Dilansir Kompas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perusahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pengembangan rusun ini merupakan kerjasama antara Kementerian PUPR dan Kementerian Sosial (Kemensos). 

Masyarakat yang akan menghuni tempat ini harus mengikuti program rehabilitasi sosial, pelatihan vokasional, dan pembinaan kewirausahaan yang dilayani oleh Kemensos.

“Diharapkan nantinya rusun dapat menjadi tempat untuk memberdayakan masyarakat tidak berpenghasilan dari tempat lain serta dapat mengurangi kekumuhan di lokasi sekitar,” kata Basuki yang dikutip Kompas.com.

Memiliki Daya Tampung 428 Orang

rumah susun

Rusun ini dibangun di dua tempat yakni di Kompleks Panti Asuhan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur seluas 1.932 meter persegi. 

Lalu, rusun lainnya berada di Kompleks Balai Karya Pangudi di Bulak Kapal, Bekasi Timur seluas 3.880 meter persegi. 

Kedua rusun tersebut dibangun dengan lima lantai yang terdiri dari 108 unit tipe 24 untuk menampung 428 orang. 

Masing-masing rusun juga telah dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) seperti tempat parkir, jaringan air bersih, sanitasi dan listrik. 

Pemanfaat Ruang di Rumah Susun

Setiap kamar di kedua rumah susun tersebut juga telah dilengkapi dengan meubelair. 

Mulai dari 212 unit tempat tidur susun dan 4 unit tempat tidur single, 212 unit lemari 2 pintu dan 4 unit lemari 1 pintu, 428 unit meja, dan 428 kursi di masing-masing kamarnya. 

Untuk pemanfaatan ruangnya, lantai dasar digunakan sebagai ruang pengelola, ruang serbaguna, 2 unit bagi difabel berkapasitas 4 orang, dan 18 unit standar berkapasitas 72 orang.

Sementara, Lantai II hingga Lantai V digunakan untuk ruang hunian masing-masing lantai berjumlah 22 unit standar berkapasitas 88 orang. 

Biaya Pembangunan Mencapai Rp86,6 Miliar

rumah susun

Biaya pembangunan kedua rusun beserta fasilitas pelengkapnya diperkirakan sebesar Rp 86,6 miliar. 

Selama proses pembangunan rusun, Menteri Basuki berpesan kepada seluruh pekerja konstruksi untuk tetap menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). 

Hal itu menghindari potensi kecelakaan kerja serta dapat menjalankan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran Virus Covid-19. 

Ditargetkan Selesai November 2021

Proses kontruksi pembangunan kedua rumah susun ini ditargetkan selesai November 2021. 

Pembangunan rusun sebagai tempat tinggal yang layak huni bagi PPKS merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah Kementerian PUPR melalui Ditjen Perumahan. 

Sejak dicanangkan pada 29 April 2015 lalu, capaian Program Sejuta Rumah secara bertahap mengalami peningkatan yakni pada tahun 2015 – 2019.  

Kementerian PUPR diketahui telah membangun 4.800.170 unit rumah dan 965.217 unit rumah pada tahun 2020. 

Selanjutnya, pada 2021 akan dibangun sebanyak 404.682 unit rumah dan khusus untuk rumah susun sebanyak 9.799 unit.

Jangan lupa kunjungi artikel.rumah123.com untuk dapatkan artikel menarik lainnya seputar properti. 

Kamu juga bisa mencari properti yang sesuai kebutuhanmu seperti Imajihaus BSD City hanya di www.rumah123.com.


Tag:


IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA