Daftar Perusahaan Indonesia Pemain Bisnis PCR dengan Omset Triliunan, Mana Punya Luhut dan Erick Thohir?
Di balik menjamurnya penyedia layanan pengetesan selama pandemi, ada beberapa perusahaan Indonesia yang terlibat bermain di bisnis PCR ini dengan harga mahal.
Kebutuhan untuk memberikan hasil tes negatif Covid-19 begitu penting.
Hasil Rapid Test Antigen atau test RT-PCR menjadi salah satu syarat bagi masyarakat untuk bepergian jarak jauh, baik menggunakan transportasi udara, laut, darat, maupun kereta.
Daftar Perusahaan Indonesia Pemain Bisnis PCR
Berikut daftar beberapa penyedia layanan PCR dan berbagai perusahaan Indonesia dan pengusaha yang terlibat di dalamnya, seperti dirangkum dari beragam sumber berikut:
1. FASTLab
Perusahaan Indonesia FastLab, menyediakan sejumlah layanan kepada masyarakat.
Layanan yang tersedia yaitu, swab test antigen, swab test PCR dan home visit swab test.
Jaringan FastLab tersebar di sejumlah daerah antara lain Jakarta, Bandung, Bali, Medan dan Makassar.
Dilansir dari Berita Satu (24/9/2021) FASTLab merupakan brand dari PT. Inti Dharma Global Indo yang didirikan Ir. Santoso Halim.
2. Quicktest
Quicktest berada di bawah PT Quicktest Laboratorium Indonesia.
Perusahaan Indonesia ini memberikan pelayanan untuk individu maupun kelompok selama pandemi.
Adapun, perusahaan ini mengklaim memanfaatkan teknologi PCR model terbaru.
Produk yang ditawarkan juga diklaim memiliki keunggulan dibanding produk lain. Keunggulan tersebut yakni pada akurasi tes.
Dilansir dari Detik (6/11/2021), keberadaan Quicktest tak lepas dari sosok Irawati Muklas bersama Haekal Anshari sebagai Medical Director yang merambah bisnis layanan kesehatan dengan nama Quicktest.id.
3. Bumame
Bumame Farmasi merupakan salah satu perusahaan Indonesia penyedia jasa tes PCR yang cukup dikenal.
Dalam situsnya, Bumame menyatakan memiliki lab yang berkualitas dan tersertifikasi.
Layanan Bumame tersebar di berbagai daerah, dari Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Palembang, dan Bali.
Kemudian, layanan yang disediakan meliputi home service, corporate service, wedding package, dan lain-lain.
Dilansir dari Tempo (5/11/2021), Jack Budiman adalah pemilik dari PT Budimanmaju Megah Farmasi yang sejak 2020 mengoperasikan jaringan lab dengan bendera Bumame Farmasi ini.
4. GSI Lab
GSI Lab berada di bawah PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Perusahaan Indonesia GSI sendiri tengah jadi sorotan, karena adanya dugaan keterlibatan sejumlah menteri yang bermain di bisnis PCR.
Dikutip dari situs resminya gsilab.id, GSI Lab merupakan inisiatif kewirausahaan sosial (social entrepreneurship) yang mendukung Pemerintah dan masyarakat dalam percepatan penanganan COVID-19 melalui pengetesan PCR yang cepat dan akurat.
Dilansir dari Tempo (5/11/2021), Ketua Kamar Dagang Umum dan Industri Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid diketahui memiliki saham mayoritas Genomik (GSI Lab) lewat Yayasan Indika di bawah PT Indika Energy Tbk.
Selain itu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tercatat sebagai pemilik saham GSI Lab lewat afiliasinya menggunakan PT Toba Sejahtera dan PT Toba Bumi Energi.
Nama Menteri BUMN Erick Thohir juga dicatut. Yayasan Adaro yang dikaitkan dengan Menteri BUMN tersebut memegang saham 6% di GSI.
Meski hal ini dibantah Juru Bicara Erick, karena dirinya sudah tidak lagi aktif di urusan bisnis dan yayasan itu.
5. Intibios Lab
Tak hanya Luhut dan Erick Thohir, perusahaan Indonesia pemain PCR yang dimiliki pejabat adalah Intibios Lab.
Intibios Lab saat ini dimiliki oleh mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, yang sudah beroperasi sejak Agustus 2020.
Pemilik Intibios Lab mengatakan jika perusahaannya tidak ada kaitannya dengan unsur politik, namun atas nama kemanusiaan dan profesional.
Jangan lupa terus ikuti Rumah123.com untuk dapatkan artikel menarik lainnya seputar properti.
Kamu juga bisa mencari properti yang sesuai kebutuhanmu seperti Apartemen Teluk Intan.