OK
Panduan

Contoh Biografi Pahlawan Indonesia yang Singkat. Lengkap!

20 Januari 2023 · 5 min read Author: Gadis Saktika

contoh biografi pahlawan

Sedang ditugaskan membuat teks biografi tentang pahlawan? Yuk, lihat saja contoh biografi pahlawan pada artikel ini!

Pahlawan adalah istilah bagi orang yang luar biasa berjasa bagi bangsanya.

Jasa dan pengorbanan para pahlawan telah berhasil mengantarkan Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.

Agar bisa mengenang jasa para pahlawan, tentu kita perlu membuat teks biografi yang baik dan menarik.

Nah, kali ini Rumah123.com telah menghimpun beragam contoh biografi pahlawan yang bisa kamu simak dalam uraian di bawah ini.

Contoh Biografi Pahlawan

1. Contoh Biografi Pahlawan Soekarno

soekarno

sumber: republika.co.id

Orientasi:

Presiden pertama Republik Indonesia Seokarno, biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901.

Ia lahir dari seorang ayah bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.

Semasa hidupnya, ia dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati, ia mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh.

Dari istri Hartini, ia dikaruniai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, perempuan keturunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto, ia mempunyai anak bernama Kartika.

Peristiwa Penting:

Memiliki nama lahir Koesno Sosrodihardjo, Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orangtuanya di Blitar.

Semasa SD hingga tamat, ia tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam.

Kemudian, ia melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Selepas lulus HBS tahun 1920, ia pindah ke Bandung dan melanjutkan ke THS (Technische Hoogeschool atau Sekolah Teknik Tinggi). Dari sana, ia berhasil meraih gelar insinyur “Ir” pada 25 Mei 1926.

Kemudian, Sukarno merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927 dengan tujuan Indonesia merdeka. Akibatnya, Belanda memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung, pada 29 Desember 1929.

Delapan bulan kemudian, ia baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul “Indonesia Menggugat”, Bung Karno menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu. Pembelaannya itu lantas membuat Belanda makin marah sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan.

Setelah bebas pada tahun 1931, Bung Karno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, ia kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian, ia dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Sukarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya sebagai Pancasila.

Tanggal 17 Agustus 1945, Sukarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI 18 Agustus 1945, Sukarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Reorientasi:

Pemberontakan G30S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya, MPR mengangkat Soeharto sebagai Presiden.

Kesehatannya terus memburuk yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970, ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, dekat makam ibunya. Pemerintah menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”.

2. Contoh Biografi Mohammad Hatta

mohammad hatta

Sumber: tribunnews.com

Orientasi:

Dr. H. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Bung Hatta merupakan pejuang kemerdekaan RI yang kerap disandingkan dengan Sukarno.

Tak hanya sebagai pejuang kemerdekaan, Bung Hatta juga dikenal sebagai seorang organisatoris, aktivis partai politik, negarawan, proklamator, pelopor koperasi, dan seorang wakil presiden pertama di Indonesia.

Anak kedua dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha ini juga pernah menjabat sebagai wakil presiden Indonesia serta pernah menjadi perdana menteri semasa Kabinet Hatta I-II dan RIS.

Peristiwa Penting:

Moh. Hatta mengenyam pendidikan formal untuk pertama kali di sekolah swasta. Namun, setelah 6 bulan, dirinya pindah ke sekolah rakyat dan sekelas dengan kakaknya Rafiah. Sayangnya, tidak begitu lama, pelajarannya berhenti di pertengahan semester 3.

Kemudian, ia pindah ke ELS (Europeesche Lagere School yang sekarang menjadi SMAN 1 Padang) hingga tahun 1913. Setelah itu, Hatta melanjutkan pendidikan di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs).

Sejak menempuh pendidikan di MULO, Bung Hatta mulai tertarik dengan perkumpulan pemuda. Akhirnya, ia pun bergabung dengan Jong Sumatranen Bond dan menjadi bendahara di wilayah Padang pada tahun 1916.

Pengetahuan politiknya berkembang dengan cepat seiring dirinya yang sering menghadiri berbagai ceramah dan pertemuan-pertemuan politik.

Sampai tahun 1921, Hatta menetap di Rotterdam, Belanda, dan bergabung dengan sebuah perkumpulan pelajar tanah air yang ada di Belanda, Indische Vereeniging.

Wakil presiden pertama RI ini tentu juga memberikan andil besar dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Pada 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk panitia kecil yang dikenal dengan panitia sembilan.

Anggotanya adalah Ir. Sukarno, Bung Hatta, Mohammad Yamin, Ahmad Soebardjo, A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Tjokrosujoso.

Pada tanggal 16 Agustus 1945, terjadi penculikan Bung Karno dan Bung Hatta oleh golongan pemuda dan mereka membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok dan penculikan ini dikenal dengan Peristiwa Rengasdengklok. Penculikan ini dilakukan agar proklamasi segera dilaksanakan secepatnya.

Kemudian pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pukul 10.00 WIB, proklamsi Kemerdekaan pun dibacakan.

Berselang sehari, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, Bung Hatta resmi menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Bung Karno.

Reorientasi:

Bung Hatta menghembuskan napas terakhirnya pada 14 Maret 1980. Keesokan harinya, ia disemayamkan di rumahnya di Jalan Diponegoro 57, Jakarta, dan kemudian dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta dengan upacara kenegaraan yang dipimpin oleh Wakil Presiden Adam Malik.

Selain dinobatkan sebagai Bapak Koperasi Indonesia, pada 1986, semasa pemerintahan Soeharto, Bung Hatta ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator dan pada 7 November 2012, ia juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

***

Semoga artikel ini bermanfaat, ya.

Baca juga ulasan artikel gaya hidup, kabar properti hingga inspirasi desain, hanya di artikel.rumah123.com.

Jangan lupa, untuk membaca ulasan mengenai ulasan mitos kehidupan lainnya di Google News Rumah123.com.

Bila kamu ingin cari rumah impian, yuk temukan beragam rekomendasi terbaiknya di Rumah123.com, karena kami #AdaBuatKamu.

Rekomendasi terbaik untuk memiliki apartemen modern di kawasan Bogor, Jawa Barat, pastinya Podomoro Golf View.


Tag: , ,


Gadis Saktika

Content Writer

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA