Cara Budidaya Jamur Tiram untuk Pemula, Untungnya Jutaan Rupiah Per Hari!
Bisnis budidaya jamur tiram juga bisa menjadi peluang usaha yang menggiurkan. Modal cuma Rp2,5 juta, kamu bisa meraup untung jutaan rupiah per minggunya.
Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang banyak dikonsumsi.
Rasanya yang enak dan kandungan nutrisinya yang tinggi adalah alasan utama kenapa banyak yang menyukai jamur jenis ini.
Manfaatnya sangat banyak untuk kesehatan, salah satunya adalah dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jamur tiram mengandung beta-glucan yang mampu meningkatkan sistem imun.
Lantaran peminatnya yang tinggi, banyak orang yang terjun ke dunia bisnis budidaya jamur.
Apalagi prosesnya cukup mudah.
Bahkan dilansir dari Bisnis.com, budidaya jamur bisa dilakukan di lahan berukuran 3×4 meter saja lho.
Cara budidaya jamur tiram di rumah
Tertarik untuk mengetahui caranya?
Yuk, simak selengkapnya dalam artikel ini!
1. Cara menanam jamur tiram diawali dengan menyiapkan bibit jamur tiram
Hal paling pertama yang harus dilakukan adalah mencari bibit jamur.
Sebab, bibit yang dipilih nantinya akan menentukan keberhasilanmu dalam berbudidaya tanaman satu ini.
Pilih bibit dari petani jamur terbaik yang sudah berpengalaman berbudidaya jamur sebelumnya supaya kamu mendapatkan bibit terbaik.
2. Selanjutnya, siapkan ruangan pembiakan dan kumbung
Seperti yang telah disebutkan di atas, pengembangbiakan jamur bisa dilakukan di lahan kecil sekalipun.
Untuk pembudidayaan di dalam ruangan, pertama perlu dibangun kumbung terlebih dahulu.
Kumbung adalah bangunan berupa rumah-rumah kecil, bisa dalam berbagai ukuran.
Kumbung biasanya dibuat dari bambu atau kayu.
Bagian dindingnya bisa dibuat dari gedek atau papan.
Sementara bagian atapnya dari genteng atau sirap.
Janan membuat atap menggunakan asbes atau seng karena bisa mendatangkan panas.
Ruangan kumbung bisa dibuat berukuran 3×4 meter dengan dinding dari anyaman bambu dan berventilasi.
Pastikan ruangan tidak boleh terkena air hujan maupun matahari secara langsung.
Dalam bangunan berlantai tanah tersebut, dibuat rak setinggi 1,5 meter dari bambu sebanyak 26 rak.
Rak-rak itulah yang akan digunakan untuk menempatkan baglog, alias media tempat tumbuhnya jamur.
Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu dan diletakkan secara berjajar.
Pisahkan rak satu dengan yang lain oleh lorong untuk perawatan.
Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat 2-3 tingkat.
Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter.
Setiap ruas rak dengan ukuran tersebut bisa memuat 70-80 baglog.
Keperluan rak bisa disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
3. Buat media tanam berupa baglog
Baglog, adalah media tempat tumbuhnya jamur.
Baglog akan ditempatkan pada rak-rak yang telah dibangun sebelumnya.
Baglog terbuat dari bekatul, serbuk gergaji kayu, dan kapur.
Seluruh bahan dicampur dengan air dan diaduk rata, lalu dimasukkan ke dalam plastik.
Nantinya campuran dari bahan-bahan tersebutlah yang akan membentuk jamur tiram.
Kantong plastik baglog kemudian ditempatkan di atas rak-rak dalam ruang pembiakan.
Cara merawat baglog
Sebelum memasukkan baglog jamur tiram ke dalam kumbung, sebaiknya lakukan persiapan terlebih dahulu. Antara lain:
– Pastikan kumbung dan rak-rak sudah bersih dari kotoran
– 2 hari sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung, terlebih dahulu lakukan pengapuran dan penyemprotan menggunakan fungisida pada bagian dalam kumbung
– Apabila bau fungisida sudah hilang sepenuhnya, masukkan baglog yang siap ditumbuhkan
4. Memanen jamur tiram
Jamur bisa dipanen sebulan setelah penempatan kantong plastik di atas rak-rak dalam ruang pembiakan.
Biasanya pada 10 hari pertama, akan terdapat perubahan isi kantong plastik dari coklat menjadi putih.
Lalu akan muncul bakal jamur.
Apabila sudah terlihat, maka jamur bisa dipanen.
Satu baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali, apabila perawatannya baik.
Umumnya, baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg bisa menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg.
Setelah selesai dipanen, jangan lupa untuk membuang baglog, atau menjadikannya bahan kompos.
Bagaimana?
Mudah sekali kan budidaya jamur di rumah sendiri?
Peluang usaha jamur tiram, modal awal Rp2,5 juta bisa dapat omzet jutaan per hari
Harga jual jamur bisa mencapai Rp8.000 – Rp10.000 loh per kilogram.
Satu kali panen, kamu bisa menghasilkan 5 kilogram sekaligus, jika kamu punya sekitar 7-8 baglog dalam satu kumbung.
Bagaimana dengan modalnya?
Dilansir dari Kompas.com, seorang pembudidaya jamur tiram asal Sumatera Barat, Yuharmonis, memulai usahanya dengan bermodalkan Rp2,5 juta.
Modal tersebut yang merupakan bantuan dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Dengan modal tersebut, ia memulai usaha budidaya jamur tiram dengan membeli sejumlah bahan baku.
Seperti serbuk gergaji halus, gilingan padi atau dedak, serta kapur bukit.
Saat ini, dia sudah mempunyai lebih dari 2.000 media tanam jamur tiram (baglog).
Satu baglog sendiri bisa bertahan hingga lima bulan sebelum diganti dengan media tanam yang baru.
Dalam sebulan, ia bisa panen rata-rata 500 jamur tiram,
Ia bahkan sudah memasarkan jamur tiram tersebut ke luar kota hingga luar provinsi.
Dengan jangkauan pasar yang sudah meluas, saat ini Yuharmonis sudah bisa meraup omzet Rp 100.000–Rp 150.000 per hari.
Menurut perhitungannya, dalam akhir tahun ia bisa meraup pendapatan hingga Rp 1 juta per hari.
Menguntungkan sekali ya?
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang berencana memulai bisnis budidaya jamur!