Cara "Berteman" dengan Limpahan Sinar Matahari
Kalau rumahmu terang karena mendapatkan banyak cahaya matahari, memang itu baik untuk kesehatan. Rumahmu jadi terbebas dari udara lembap dan jamur. Sinar matahari juga terbukti dapat membunuh bakteri di dalam rumah.
Akan tetapi, kalau cahaya matahari yang masuk ke rumahmu intensitasnya terlalu tinggi justru malah menyilaukan, bukan? Selain itu, rumahmu akan terasa gerah.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menyiasati problem tersebut. Pertama, kamu dapat memasang kerai, baik bambu maupun kayu di jendela rumahmu.
Ketika matahari bersinar cukup terik, kamu tinggal menutup kerai tersebut. Kamu pun masih dapat mendapat cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah kerai.
Pilihlah kerai dengan gaya yang unik dan menarik, sehingga dapat mempercantik ruanganmu. Misalnya kerai dari kayu yang tersusun rapi.
Baca juga: Pencahayaan Fasad Perindah Eksterior Rumah
Pemilah cat juga turut berpengaruh pada kenyamananmu. Warna putih dapat memantulkan cahaya, sehingga akan membuat ruanganmu semakin terang benderang.
Sebaliknya, warna yang terlalu gelap, hitam misalnya, akan menyerap panas. Sehingga, suhu ruanganmu akan terasa gerah walau warnanya tidak menyilaukan. Pilihlah warna-warna yang teduh, semisal biru laut.
Kamu bisa juga menyiasatinya dengan membuka satu saja jendela kaca tanpa tirai, sisanya bisa kamu tutup dengan tirai tipis. Hal ini akan memudahkan sinar matahari menerangi seluruh ruangan.
Sebaiknya jangan menyalakan AC pada ruangan yang panas. Pendingin udara di ruangan yang panas akan membuat kompresornya bekerja lebih keras, sehingga boros energi. Gunakanlah kipas angin untuk mengalirkan hawa sejuk.
Jika memungkinkan, tambahkan tanaman rambat pada salah satu dinding. Tidak perlu semua dinding, cukup di satu dinding saja. Hal ini akan mecegah terpaan sinar matahari yang terlalu terik. Cek kondisi tanaman secara rutin setiap dua minggu sekali untuk mencegah akarnya tak merusak dinding. (Wit)