Cantiknya Rumah Kayu di Kaki Pegunungan

Toshihito Yokouchi Architect & Associates Mendesain Sebuah Rumah Peristirahatan di Kaki Gunung Yatsugatake, Jepang (Foto: Rumah123/Designboom/Toshihito Yokouchi Architect & Associates)
Rumah peristirahatan ini seluruhnya memakai material kayu. Arsitek sengaja mendesain rumah ini lantaran cuaca dan iklim sekitarnya.
Designboom melansir bahwa biro arsitek asal Jepang, Toshihito Yokouchi Architect & Associates yang mendesain rumah peristirahatan tersebut.
Rumah ini memiliki luas 147,4 meter persegi dan terletak di kaki Gunung Yatsugatake, prefektur (provinsi) Nagano, Jepang.
Baca juga: Rumah Kecil Ini Bisa Bikin Penghuninya Terbebas dari KPR dan Hutang
Sepintas jika melihatnya dari luar, rumah ini memang biasa saja. Rumah ini berbentuk kotak dengan fasad material kayu.
Namun, rumah ini juga menggunakan material beton yang menjadi pondasi rumah. Arsitek memilih beton agar pondasi rumah menjadi lebih kuat.
Sementara jika melihat interior rumah peristirahatan, rumah ini terlihat keren. Arsitek mengaplikasikan material kayu pada lantai, dinding, plafon, hingga tangga. Material kayu ini menopang lantai dua.

Arsitek Mengaplikasikan Material Kayu dalam Rumah Peristirahatan Ini (Foto: Rumah123/Designboom/Toshihito Yokouchi Architect & Associates)
Baca juga: Desain Rumah yang Merespon Angin, Matahari, dan Pohon
Warna furnitur diselaraskan dengan interior secara keseluruhan. Jadi ada kesamaan antara desain interior rumah peristirahatan ini.
Arsitek memilih material kayu untuk rumah peristirahatan ini lantaran cuaca dan iklim sekitarnya. Toshihito Yokouchi Architect & Associates ingin agar rumah ini kuat dari badai salju dan juga hujan.
Sementara bentuknya kotak ditujukan agar pemanasan ruangan selama musim dingin berjalan efektif. Rumah ini tidak memerlukan konsumsi energi lebih banyak saat musim dingin.
Baca juga: Atap Rumah Ini Didesain Mirip Gunung, Bisa Dipanjat dari Bawah Lho
Rumah mempunyai beberapa jendela. Ada yang berukuran besar lantaran dekat ruang duduk, ada juga yang kecil. Arsitek membuat jendela kecil lantaran sering hujan dan badai.
Arsitek membagi ruang publik pada bagian bawah. Ruang makan, ruang duduk, dan dapur berada di bagian bawah. Ruang duduk memiliki perapian untuk menghangatkan ruangan.
Ruang privat yaitu kamar tidur berada di atas. Namun, kamar terkoneksi dengan ruang publik melalui bukaan dan pintu.
Baca juga: Siapa Mau Tinggal di Rumah Kecil yang Menghadap Gunung