Berjasa bagi Negara, Kenapa Soeharto Tidak Diangkat Menjadi Pahlawan Nasional? Terkuak Jawabannya!
Alasan kenapa Soeharto tidak diangkat menjadi pahlawan nasional masih menjadi teka-teki hingga perdebatan panjang. Apakah presiden penguasa Orde Baru itu sudah pantas menerimanya atau sebaliknya?
Presiden Soeharto sejauh ini merupakan pemimpin terlama di Indonesia.
Dia menjabat sebagai presiden ke-2 RI selama 32 tahun.
Selama berkuasa, banyak yang menilai kalau Soeharto telah berjasa bagi bangsa dan negara.
Meski sudah tiada, namanya tetap dikenang sebagai pemimpin negara yang tegas dan gak neko-neko.
Namun, pertanyaan pun muncul, kenapa sampai saat ini Jenderal Soeharto tidak diangkat menjadi pahlawan nasional?
Apa alasan yang membuat namanya belum juga masuk daftar pahlawan?
Apakah Soeharto tidak masuk kriteria yang ditetapkan sesuai undang-undang?
Untuk menemukan jawabannya, simak selengkapnya di bawah ini, ya.
Alasan Kenapa Soeharto Tidak Diangkat Menjadi Pahlawan Nasional
Pada 2016 silam, nama Soeharto pernah diusulkan menjadi pahlawan nasional.
Ketika itu, Partai Golkar berencana memberikan gelar pahlawan pada Soeharto.
Namun, rencana tersebut mengundang kontroversi sehingga wacana tersebut urung terlaksana.
Pada masa itu, ramai soal Yayasan Supersemar milik Soeharto yang menyelewengkan dana yayasan.
Uang beasiswa dan pendidikan diselewengkan untuk perusahaan swasta dan investasi.
Melansir katadata.co.id, kenapa Soeharto tidak diangkat menjadi pahlawan nasional karena dia terseret isu kontroversial, salah satunya dugaan korupsi Soeharto.
Hal itu diungkap Mantan Wakil Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Jimly Asshiddiqie.
Berdasarkan UU No. 20/2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, penerima gelar pahlawan nasional tak boleh bermasalah secara hukum.
Sementara itu, Soeharto disebut-sebut dalam Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Soeharto dianggap telah melahirkan KKN karena kekuasaan, wewenang, dan tanggung jawab yang berpusat kepadanya selama 32 tahun memerintah.
Dalam TAP MPR itu disebutkan kalau upaya pemberantasan KKN harus dilakukan terhadap siapa pun, tak terkecuali Soeharto.
“Ganjalannya di situ. Jadi agak susah. Karena, di UU-nya tidak bermasalah secara hukum. Kedua, Pak Harto juga begitu, ada TAP MPR, kan, walaupun tidak menyebut seperti zamannya Bung Karno,” kata Jimly, melansir viva.co.id.
Catatan Buruk Soeharto
Selain terganjal TAP MPR, catatan buruk Soeharto menjadi persoalan serius.
Melansir berdikarionline.com, Soeharto menikam Presiden Soekarno dari belakang mulai dari menahannya sebagai tahanan rumah hingga menjauhkannya dari orang-orang terdekatnya.
Soeharto juga dianggap sebagai sosok yang diuntungkan dalam peristiwa Gerakan 30 September.
Parahnya, Soeharto merupakan tokoh pelanggar HAM saat dia berkuasa pada rezim Orde Baru.
Menurut KontraS, ada 10 kasus pelanggaran HAM yang melibatkan Soeharto.
Soeharto dinilai telah memberangus demokrasi pada masa kepemimpinannya.
Kekayaan Soeharto dan keluarga diduga hasil korupsi yang menurut catatan Transparency International mencapai US$15 miliar hingga US$35 miliar.
Itulah sederet alasan kenapa Soeharto tidak diangkat menjadi pahlawan nasional.
Apakah kamu setuju?
***
Semoga bermanfaat.
Simak ulasan menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.
Kunjungi rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Cek dari sekarang juga, salah satunya adalah Perumahan Sutera Winona!