OK
Panduan

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan, Antisipasi Efek Virus Corona

19 Juli 2022 · 3 min read Author: Dodiek Dwiwanto

suku bunga acuan

Ilustrasi. Bank Indonesia Memutuskan untuk Menurunkan Suku Bunga Acuan Sebesar 25 Bps Pada Februari 2020. Saat Ini, Suku Bunga Acuan Adalah 4,75 Persen (Foto: Rumah123/REA Adobe Experience Manager)

Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen. Hal ini untuk mengantisipasi efek virus corona.

Dewan Gubernur Bank Indonesia kembali melangsungkan rapat dewan bulanan pada Rabu dan Kamis (19-20 Februari 2020).

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia akhirnya menghasilkan sejumlah keputusan. Salah satunya suku bunga acuan.

Baca juga: Suku Bunga Acuan Tetap 5 Persen, Konsumen Masih Menanti Turunnya Suku Bunga KPR

Laman berita online CNNIndonesia.com melansir bahwa bank sentral memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis point atau bps pada Februari 2020.

Suku bunga acuan turun dari 5,00 persen menjadi 4,75 persen. Bank Indonesia sempat mempertahankan suku bunga selama tiga bulan.

Selain itu, bank sentral juga melakukan penurunan sebesar 25 bps untuk tingkat suku bunga deposit facility menjadi 4 persen.

Baca juga: Bank Indonesia Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan, Apa Kabar Suku Bunga KPR?

Bank Indonesia pun memangkas suku bunga lending facility juga turun sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan kebijanak moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dan stabilitas ekternal yang aman.

Penurunan suku bunga ini juga menjadi langkah preemptive untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global terkait virus corona.

Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan, Kapan Suku Bunga KPR Turun?

Virus corona atau virus Covid-19 menyebar ke sejumlah negara. Virus ini berasal dari Wuhan, China. Puluhan ribu orang terinfeksi, sementara ribuan orang meninggal.

Sejumlah pihak memperkirakan virus corona akan berdampak kepada perlambatan ekonomi dunia. Apalagi China adalah negara pengekspor terbesar di dunia.

Bank Indonesia Sempat Mempertahankan Suku Bunga Acuan Sejak Oktober 2019

Bank Indonesia sempat mempertahankan tingkat suku bunga acuan selama tiga bulan, sejak Oktober 2019.

Setelah melakukan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, bank sentral mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,00 persen pada November dan Desember 2019 serta Januari 2020.

Sebelumnya, Bank Indonesia melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps selama kurun waktu Juli hingga Oktober 2019.

Baca juga: 4 Kali Turun Beruntun, Saat Ini Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Jadi 5 Persen

Pada Juli 2019, suku bunga acuan masih di level 6,00. Dalam kurun waktu empat bulan, suku bunga turun 100 bps. Suku bunga acuan menjadi 5,00.

Bank Indonesia juga melakukan relaksasi untuk pembelian properti dan kendaraan bermotor pada September 2019.

Bank sentral menaikkan rasio LTV (loan to value) dan juga FTV (finance to value). Masyarakat bisa membeli rumah dengan uang muka (DP/down payment) lebih kecil.

Setelah Suku Bunga Acuan Kembali Turun, Masyarakat Menanti Penurunan Suku Bunga KPR/KPA

Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan sebesar 125 bps atau 1,25 persen. Penurunan ini tentunya signifikan.

Masyarakat tentunya menanti penurunan suku bunga KPR (kredit pemilikan rumah) dan KPA (kredit pemilikan apartemen).

Saat bank sentral menurunkan suku bunga acuan, bank akan memangkas suku bunga KPR/KPA. Konsumen bisa menikmati suku bunga yang lebih rendah.

Baca juga: Siapa yang Lebih Diuntungkan Dari Penurunan LTV dan Suku Bunga Acuan BI?

Hanya saja, bank memerlukan waktu untuk mentransmisikan kebijakan Bank Indonesia. Biasanya perlu waktu beberapa kuartal.

Buat kamu yang berencana investasi properti atau membeli rumah atau apartemen, saatnya menantikan suku bunga KPR/KPA yang lebih rendah.


Tag: , , , ,


Dodiek Dwiwanto
Penulis sekaligus Editor Rumah123.com. Hobi menonton tayangan desain rumah dan gaya hidup di HGTV saat senggang. Lagi mencari tahu dan belajar soal investasi saham properti dan crowdfunding. Siapa tahu jadi investor.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA