Asuransi Kebakaran: Manfaat, Risiko yang Ditanggung, Hingga Biaya Premi

Asuransi kebakaran rumah merupakan salah satu biaya yang perlu dibayarkan ketika seseorang membeli rumah secara KPR.

Kebanyakan orang hanya membayaranya begitu saja tanpa benar-benar memahami betapa pentingnya asuransi satu ini, dan apa saja risiko yang ditanggung.

Bukan cuma pembeli rumah secara KPR, pemilik rumah yang sudah melunasi rumahnya pun juga bisa lho membeli asuransi kebakaran untuk melindungi hunian tercinta.

Tapi sebelum itu, sebaiknya pahami dulu serba-serbi dari asuransi ini!

Memahami apa itu asuransi kebakaran dan seberapa penting untuk memilikinya

Asuransi kebakaran merupakan produk asuransi yang menanggung kerugian atas kerusakan yang terjadi akibat kebakaran, baik yang berasal dari dalam rumah maupun luar rumah.

Mengapa asuransi ini amat penting?

Kota metropolitan adalah kota yang padat penduduk, tak heran bencana kebakaran menjadi bencana yang cukup banyak diberitakan dibandingkan dengan bencana lainnya.

Musibah kebakaran bisa datang tanpa dugaan, penyebab kebakaran bisa karena kebocoran gas, konslet listrik, kesalahan manusia, atau rembetan api dari rumah tetangga.

Tentu menjadi sebuah mimpi buruk ketika hunian yang kita jaga betul, habis tak bersisa dalam semalam karena dilalap api.

Kerugian yang terjadi tentu tidaklah kecil.

Di sinilah peran asuransi, yaitu untuk meminimalisir kerugian tersebut.

Risiko yang ditanggung oleh asuransi kebakaran

Dilansir dari Chubb.com,  berdasarkan Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia, risiko yang dijamin terdiri dari:

– Petir: Jaminan yang diberikan atas kerusakan pada harta benda akibat sambaran petir. Jika sambaran menyebabkan terbakarnya peralatan, mesin, dan instalasi listrik, kerugiannya akan ditanggung

– Ledakan: Jaminan yang diberikan atas kerusakan pada harta benda akibat ledakan kecuali ledakan nuklir

– Kebakaran: Jaminan yang diberikan atas kerusakan pada harta benda akibat kebakaran yang disebabkan oleh kesalahan sendiri, tetangga, perampok, dan lainnya

– Kejatuhan pesawat terbang: Jaminan yang diberikan atas kerusakan pada harta benda akibat kejatuhan pesawat terbang, termasuk bangunan rumah dan harta benda yang berada di dalamnya

– Asap: Jaminan yang diberikan atas kerusakan pada harta benda akibat asap dari kebakaran.

Selain perlindungan akan musibah di atas, beberapa perusahaan asuransi juga menyediakan perluasan perlindungan terhadap kerugian lainnya.

Berikut contoh perluasannya dilansir dari Allianz.co.id:

– Kerusuhan, pemogokan, atau perbuatan jahat

– Huru-hara

– Terorisme dan sabotase

– Benturan pada bangunan yang terjadi akibat ditabrak kendaraan yang melintas di jalan raya

– Pecah atau meluapnya tangki, perangkat, atau pipa air rumah tangga

– Pencurian tetapi hanya jika disertai oleh pemasukan atau pembongkaran secara paksa dan dengan kekerasan ke dalam atau keluar dari suatu bangunan

– Gempa bumi, letusan gunung api, dan tsunami

– Badai, silikon, topan, angin ribut, banjir

– Meluapnya air laut, sungai, atau danau.

Dalam bentuk apa asuransi kebakaran menanggung kerugian?

Sebagian dari kamu mungkin bertanya-tanya, dalam bentuk apa perusahaan asuransi menanggung kerugian akan kejadian di atas?

Berikut yang ditanggung oleh kebanyakan perusahaan asuransi:

– Kerusakan harta benda

– Biaya pemadam kebakaran

– Biaya pembersihan puing

– Biaya tempat tinggal sementara

– Tanggung jawab hukum pribadi

– Ganti rugi atas kematian tertanggung

– Harta milik asisten rumah tangga

Harga premi asuransi kebakaran

Tak perlu bingung dengan biaya premi asuransi kebakaran yang perlu dibayarkan, sebab, sejumlah perusahaan asuransi memberikan kalkulator untuk memudahkanmu membuat simulasinya.

Salah satunya adalah BCA Insurance, yang memberikan simulasi perhitungan untuk asuransi ini.

Simulasi perhitungan dilihat berdasarkan lokasi, jenis bangunan, kelas konstruksi, dan perkiraan biaya membangun kembali.

Sebagai informasi, kelas konstruksi merupakan kualitas dari bahan bangunan yang digunakan pada hunian.

Bangunan dikatakan berkonstruksi kelas 1 apabila dinding, lantai, dan semua komponen penunjang strukturalnya serta penutup atas terbuat seluruhnya dan sepenuhnya dari bahan-bahan yang tidak mudah terbakar.

Berikut contoh perhitungannya: