Arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban dalam Bahasa Arab dan Tafsirnya, Terlengkap dan Penjelasannya!
Simak arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban yang bisa kamu maknai dengan baik berdasarkan Surat Ar-Rahman. Simak selengkapnya di sini!
Setiap kata dan ucapan dalam agama Islam memiliki makna tersendiri, tak hanya dalam membentuk kepribadian melainkan juga menghasilkan unsur religius yang kuat.
Tak hanya istilah Masyaallah Tabarakallah, berbagai istilah dan tafsir dalam Islam kerap dijadikan sebagai pedoman hidup
Salah satu jenis tafsir yang banyak dikemukakan, adalah mengetahui arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban.
Untuk diketahui, ucapan tersebut bersifat untuk seluruh umat Islam yang terkandung dalam surat Ar-Rahman.
Apa makna tersirat dan tafsir dari Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban? Simak pembahasannya bersama-sama!
Arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban secara Harfiah
Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban secara garis besar memiliki makna arti dalam Surat Ar-Rahman adalah “Maka nikmat Tuhan kamu yang mana yang kamu dustakan”.
Kalimat ini juga diulang pada Surat Ar-Rahman sebanyak 31 kali pada ayat 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, dan 77.
Arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban juga memiliki kaitannya dengan umat manusia dan jin karena frasa “Rabbikuma”, yang artinya “Tuhan Kamu Berdua”.
Allah SWT senantiasa untuk mengingatkan jin dan manusia bahwa betapa banyaknya nikmat Tuhan yang telah dilimpahkan olehnya.
Maka, nikmat-nikmat yang harus disyukuri tercantum dalam surat Ar-Rahman.
Penyebab Arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban Dibaca Sebanyak 31 Kali
Secara garis besar, pengulangan kalimat arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban menjadi hal yang harus diketahui.
Adapun, penejasan Imam As-Suyuthi dalam It-Itqan fi Ulumil Qur’an memberi pencerahan yang sangat penting.
Ulama tersebut menjelaskan untuk memantapkan pemahaman dan penekanan bahwa betapa pentingnya untuk mengucap syukur atas nikmat Allah yang telah diberikan.
Sedangkan, menurut Wahbah Az Zuhaili menurut Tafsir Al Munir menerangkan bahwa setiap selesai menyebutkan nikmat maka kalimat tersebut harus diucapkan.
Sebab, arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban menjadi pengingat akan nikmat tersebut sekaligus menumbuhkan rasa takut, segan dan penuh khidmat.
Ayat tersebut juga menjadi sebuah kecaman sekaligus ancaman bagi orang yang mendustakan nikmat dan tidak mensyukurinya.
Namun, penyebab hingga diulangnya sebanyak 31 kali pada dasarnya hanya Allah yang mengetahuinya.
Pasalnya, sebanyaknya hal di dunia ini yang tidak bisa dipikirkan oleh nalar manusia karena sudah bukan kapasitasnya dan hanya Allah yang mengetahui.
Selain itu, ada juga jawaban matematis menurut Syaikh Al Jamal dalam Haasyiat-Nya terhadap Tafsir Al Jalalain yang mengemukakan pengulangan 31 kali arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban, terdiri dari empat uraian yang meliputi :
1. Berkaitan dengan keajaiban ciptaan Allah yang terhampar di muka bumi dan langit disertai penciptaan dan kebangkitan, uraian ini diselingi sebanyak 8 kali.
2. Arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban berikutnya berkaitan dengan siksa neraka sebanyak tujuh kali.
3. Berkaitan dengan penghuni surga dan aneka kenikmatannya, diselingi 8 kali pengulangan fabiayyi.
4. Dua surga yang tidak sama dengan surga yang dijelaskan sebelumnya, diiringi pengulangan 8 kali Fabiayyi.
Kesimpulannya, arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban jika kamu mengakui dan mensyukuri nikmat Allah, maka terhindar dari pintu neraka yang berjumlah tuju.
Kamu pun kemudian akan dipersilahkan untuk masuk ke surga Allah dengan pintu berjumlah delapan.
Tafsir Arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban Menurut Ulama
Menurut Ibnu Katsir Rahimahullah ketika sampai pada pembahasan arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban beliau menjelaskan :
“Maka dengan nikmat yang manakah – wahai sekalian 2 yang berat (Ats-tsalaqin), dari kalangan manusia dan jin – kalian dustakan?”
Mujahid mengatakan penjelasan tersebut bukan hanya untuk satu ulama, melainkan kalimat setelahnya menunjukkan kepadanya.
Pemahaman nikmat yang telah nyata atas kalian dan kalian diliputi dengannya, sehingga tidak mampu mengingkari dan menangkalnya.
Maka, kita mengucap sebagaimana jin yang beriman berkata : “Ya Allah, tidak ada sesuatupun dari nikmat- nikmat-Mu wahai Pemelihara kami, yang kami dustakan.
Segala puji bagi Engkau.” Ibnu Abbas berkata : “Tidak dengan yang manapun wahai Pemelihara kami”.
Maksudnya : Kami tidak mendustakan dengan sesuatupun darinya. (Tafsir Ibnu Katsir 7/491).
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai makna “Nikmat Tuhanmu yang Mana yang Kamu Dustakan,” jangan sampai salah persepsi ya!
Temukan berbagai inspirasi menarik seputar gaya hidup dan keluarga modern, selengkapnya di artikel.rumah123.com.
Kamu bisa wujudkan hunian idaman seperti LRT City Cibubur, hanya di Rumah123.com dan 99.co, yang pastinya #AdaBuatKamu!