Arab Saudi dan Australia Investasi di Lahan Mandalika-Lombok
Arab Saudi tertarik berinvestasi di kawasan wisata terpadu Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ini merupakan kawasan ekonomi yang dikelola ITDC (Indonesia Tourism Development Center), perusahaan milik Kementerian BUMN.
“Ketertarikan untuk berinvestasi sudah sempat dibicarakan. Saat ini beberapa utusan tengah melakukan penjajakan lebih lanjut,” kata Presiden Direktur ITDC, Abdulbar M Mansoer, di Nusa Dua, Bali, Seperti dikutip dari Harian Kompas, Jumat (9/3).
Baca juga: Arab Saudi Genjot Pariwisata dan Tempat Hiburan
Menurutnya, ketertarikan itu diindikasikan dengan kedatangan tim pendahulu untuk melihat potensi kawasan KEK Mandalika sejak tahun lalu. Didukung pula oleh proses final realisasi maskapai penerbangan Emirates dan Qatar Airways dari Arab Saudi-Dubai-Lombok.
Peluncuran kawasan ini sudah dilakukan pada 12 Desember 2015 lalu oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Di kawasan ini akan dibangun hotel bintang 5, dilengkapi dengan mesin pengolahan air asin menjadi air tawar berkapasitas 3.000 liter sehari.
Luas lahan KEK Mandalika yang 1.175 hektar dibagi menjadi dua klaster. Wilayah Timur dengan luas sekira 600 hektar dan wilayah Barat seluas sekitar 400 hektar.
Baca juga: Louvre Bangun Royal Tulip Pertama di Lombok
Abdulbar mengatakan, untuk mengembangkan kawasan tersebut, ITDC butuh suntikan dana Rp3,3 triliun. Tercatat ada 6 calon investor yang sudah mulai membangun fasilitas hotel di Wilayah Barat, yakni Pullman Royal Tulip, Novotel, Club Med, Paramount, Louvre, dan X2.
Selain Arab Saudi, yang juga tertarik berinvestasi di KEK Mandalika adalah Austrlia.
“Sejak tahun lalu, sejumlah tim pendahulu dari Arab Saudi dan Australia, beberapa kali datang ke kawasan Mandalika,” kata Abdulbar.