Apa Itu Saham Gorengan? Ini Definisi hingga Karakteristiknya. Pemula Wajib Tahu!

Banyak yang belum tahu apa itu saham gorengan dan bagaimana cara kerjanya. Untuk memuaskan rasa penasaran tersebut, kami telah menghimpun informasi lengkapnya mengenai instrumen investasi tersebut. Yuk, baca ulasannya di sini!

Saham merupakan jenis investasi yang high risk dan high return.

Skala perbandingan risiko baik untuk kerugian dan keuntungannya tidaklah jauh berbeda.

Selain itu, tendensi turun dan naiknya nilai saham dapat berubah tidak lagi dalam hitungan hari bahkan bisa dalam hitungan jam.

Bahkan ada juga saham perusahaan yang mengalami kenaikan di luar kebiasaan, yaitu saham gorengan.

Adapun penyebab kenaikan anomali itu adalah pelaku pasar merekayasa pergerakan saham dengan tujuan kepentingan tertentu.

Namun begitu, saham ini masih bisa sekali-sekali dibeli asalkan investor sudah paham dengan karakteristik dan risikonya.

Dengan demikian, investor harus mengetahui ciri-ciri dan cara berinvestasi saham gorengan.

Kali ini Rumah123.com telah menghimpun informasi lengkapnya untukmu.

Yuk, lihat uraiannya di bawah ini.

Karakteristik Saham Gorengan yang Merugikan

1. Fondasi Saham Tidak Jelas

Pergerakan keuntungan dari instrumen investasi ini sering kali tidak sesuai dengan kerja saham umumnya.

Ketika melakukan analisis fundamental saham pun harganya cenderung naik dan turun secara drastis hingga mencapai batas auto reject bursa.

2. Memiliki Kapitalisasi Pasar yang Kecil

Biasanya, saham yang “normal” memiliki kapitalisasi pasar yang tinggi.

Nah, untuk saham gorengan ini memiliki kapitalisasi pasar yang kecil, yaitu di bawah Rp1 triliun.

Dari keadaan tersebut, bandar saham akan dengan mudah memainkan harga dengan seenaknya.

3. Bid dan Offer Tidak Normal

Bid merupakan antrian beli saham di harga rendah sedangkan offer merupakan antrean jual saham di harga tinggi.

Nah, saham gorengan ditransaksikan dalam jumlah besar, tetapi posisi bid dan offer-nya masih ‘tipis-tipis’.

Antrean bid dan offer itu pun tidak merata bahkan sering hanya 1 lot per harga yang memudahkan bandar menaikkan harga sahamnya.

4. Harga Saham yang Tidak Stabil

Kemudian, harga dari saham ini juga cenderung tidak stabil.

Contohnya, saat kamu melihat saham tersebut di harga Rp300 perak di hari ini, beberapa saat kemudian akan mengalami kenaikan yang signifikan.

Kenaikan tersebut bisa mencapai Rp550 perak dan beberapa saat kemudian jadi Rp800 perak.

Bahkan keesokan harinya, saham tersebut bisa mengalami penurunan di angka Rp100 perak.

Saat harganya naik, investor langsung melepas saham tersebut dan menikmati keuntungan.

Itulah alasannya harga saham gorengan bisa dilelang dengan mudahnya.

Namun ketika harga terperosok ke Rp100 perak, saham akan menjadi tidak laku.