Ada "Rasa" Berbeda di Tiap Lantai Artotel Thamrin
Menggabungkan seni dan hotel, Artotel menampilkan karya seni berbeda pada tiap hotelnya. Tampilan yang berbeda ini juga tampak pada Artotel Jakarta yang terletak di kawasan Thamrin, tepatnya Jalan Sunda, Jakarta Pusat.
Artotel Thamrin menggandeng delapan seniman untuk berkolaborasi. Pada bagian fasad depan, pengunjung dapat menikmati mural karya seniman grafiti yang populer dengan nama Darbotz.
Begitu masuk pada bagian lobi hotel, pengunjung langsung disambut patung dan pahatan karya seniman Puti Suta Wijaya. Sementara di Restaurant of Contemporary Arts (ROCA), terdapat karya dari seniman Eddy Hara. Sedangkan di Bar at the Rooftop (BART), Artotel menampilkan karya fotografer fesyen, Ryan Tandya.
Baca juga: Hotel Mewah Dolce & Gabbana Siap Berdiri di Milan
Di setiap lantainya, ada beberapa sajian tema karya Oky Rey Montha, Ykha Amelz, Wisnu Auri, Zaki Arifin, Eddy Hara, dan Marsion Juwono. Seniman-seniman tersebut menggarap setiap lantai dengan material yang berbeda.
Adalah Ykha Armelz yang menggunakan material sticker untuk menggarap setiap tembok di lantai dua. Sementara Zaki Arifin mengambil tema monokrom dengan menggunakan kapur di dinding lantai empat.
Pada setiap lantai tersebut, ada beberapa kamar yang sengaja didesain berbeda satu dengan lainnya. “Selain itu, staircase yang melingkar dan terlihat dari luar juga merupakan signature dari Artotel Jakarta,” tutur Corporate Marketing Communication Manager Artotel, Yulia Maria.
Baca juga: Hmm… Tidur Senyaman di Kamar Hotel
Yulia juga menjelaskan untuk di Jakarta hotelnya juga menampilkan apa yang disebutnya sebagai sesuatu yang chic dan trendy. “Karena target pasar kami itu adalah millennial travelers yang sudah bosan dengan sesuatu yang itu-itu saja, sehingga kami mencoba menyuguhkan sesuatu yang baru.”
Corporate Art Manager Artotel, Safrie Effendi juga memaparkan bahwa semua seniman yang berkolaborasi dengan Artotel adalah mereka yang telah melewati proses kurasi dan seleksi. Bersama Christine Radjimin, kata Safrie, seleksi seniman itu dilakukannya.
“Art ini adalah DNA atau soul dari Artotel,” tutur Safrie. “Maka itu kami cari seniman yang kira-kira cocok nih dengan DNA dari Artotel.
Artotel Thamrin berdiri dengan tujuh lantai, yang terdiri dari 107 kamar. Hotel ini menawarkan tiga tipe kamar. Adalah Studio 20, Studio 25, dan Studio 40. Angka di belakang kata “studio” merupakan luasan dari kamar tersebut dalam meter persegi.
Setiap kamar di Artotel Thamrin juga dilengkapi mesin multi-minuman dan iPod Doc. Tentunya, pada setiap dinding kamar terdapat karya dari seniman yang menangani lantai tersebut. Karya ini terasa begitu personal dan memiliki karakter kuat. (Vri)