OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

8 Fakta Menarik Desa Wae Rebo, Desa Tertinggi Se-Indonesia Raya

19 Juli 2022 · 4 min read Author: Reyhan Apriathama

Desa Wae Rebo bisa menjadi destinasi berlibur menarik di masa adaptasi kebiasaan baru. Simak 9 fakta menariknya di sini. 

Desa Wae Rebo

Desa Wae Rebo merupakan salah satu destinasi wisata adat yang sangat menarik di Indonesia Timur.

Pasalnya, desa ini memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari wisata adat di Indonesia lainnya, terlebih lokasinya berada di dataran tinggi.

Desa yang mengisolasi dirinya dari peradaban luar ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, sehingga mereka pun menjaga adat istiadat dari warisan leluhurnya.

Lantas, seperti apa Desa Wae Rebo yang penuh keindahan dan keberagaman? Simak pembahasannya bersama-sama! 

Fakta menarik mengenai Desa Wae Rebo yang menjadi destinasi wajib untuk wisatawan domestik

Ada beberapa fakta menarik mengenai Wae Rebo yang dapat dirangkum inspirasinya sebagai berikut.

1. Destinasi wajib setelah pergi ke Labuan Bajo 

labuan bajo

Sumber: Kompas.com

Perlu diketahui, Desa Wae Rebo masih dalam satu wilayah yang sama dengan Labuan Bajo, tepatnya di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Apabila kamu mengikuti rute perjalanan ke Labuan Bajo, ada beberapa biro yang menawarkan perjalanan ini, baik dijadikan sebagai salah satu rangkaian maupun opsi.

Memiliki lokasi yang berdekatan, perjalanan ke Labuan Bajo pastinya akan semakin afdol dengan mendatangi Desa Wae Rebo secara berkelanjutan.

Baca Juga :Nihi Sumba, Resor Tempat Menginap Rachel Vennya Bertarif Rp260 Juta Semalam

2.  Menjadi desa tertinggi Se-Indonesia Raya 

Indonesia memiliki lima desa adat yang letaknya cukup tinggi di wilayah perbukitan, salah satunya adalah Desa Wae Rebo di Nusa Tenggara Timur.

Adapun, Desa Wae Rebo berada di atas ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, sehingga terlihat seperti sebuah surga di perbukitan.

Selain itu, desa ini juga memiliki hawa yang sejuk, terlebih berada di wilayah pegunungan dan dataran tinggi.

3.  Membutuhkan perjalanan yang panjang 

Desa Wae Rebo

Sumber: Detik.com

Meski berdekatan dengan Labuan Bajo, namun tetap saja perjalanan menuju Desa Wae Rebo tidak bisa dibilang mudah.

Pasalnya, kamu diharuskan untuk melakukan trekking atau melintasi perbukitan antara dua sampai tiga jam melewati berbagai medan yang cukup sulit dan terjal. 

Meski terasa jauh dan menantang, namun semua akan terbayarkan dengan keindahan dan ramah tamah desa ini yang sangat menyenangkan.

Oleh sebab itu, tak ada salahnya jika kamu membawa sepatu olahraga untuk mendaki gunung jika berencana ke Wae Rebo.

4. Diakui sebagai warisan budaya dunia UNESCO 

Keindahan desa ini menghasilkan sebuah kredit yang positif di mata dunia, baik dalam bentuk budaya maupun pariwisata.

Sebab, Wae Rebo pun berhasil mendapat penghargaan dari UNESCO sejak 2012 silam.

Pengakuan sebagai warisan budaya dunia disebabkan karena rumah adat Mbaru Niang di desa ini dianggap sangat langka, sekalipun berada di pegunungan. 

Keunikan tersebut menjadikan desa ini sebagai salah satu lokasi Konservasi Warisan Budaya UNESCO.

Selain penghargaan tersebut, pada 2013 silam Wae Rebo juga mendapat penghargaan dari Aga Khan dalam industri arsitektur.

5. Kehidupan gotong royong masyarakat yang sangat kuat

Desa Wae Rebo

Sumber: Tribunnews.com

Tak hanya sekadar keindahan desa dan alamnya saja, ragam kehidupan dan sosialnya pun juga menjadi keunggulan tersendiri.

Kehidupan masyarakat lokal seperti menenun maupun bercocok tanam menjadi sebuah potret menarik bagi para wisatawan.

Kamu pun bisa membeli kain tenun hasil warga lokal setempat maupun hasil bumi yang sudah ditanam untuk oleh warga lokal.

6.  Ada Upacara Adat Penting setiap bulan November

Tak hanya berkaitan dengan kehidupan dan alamnya saja, Desa Wae Rebo juga memiliki sebuah kalender adat yang sangat penting.

Adapun, Upacara Adat Penti menjadi kalender wajib setiap tahunnya, khususnya di bulan November setiap tahunnya.

Upacara ini menjadi wujud rasa syukur atas hasil panen dalam setahun, dan memohon perlindungan, maupun harmonisasi dengan alam di masa mendatang.

7.  Upacara kemerdekaan dengan suasana berbeda

Desa Wae Rebo

Sumber: Floressmart

Lain dari wilayah pada umumnya, perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Wae Rebo cukup berbeda.

Pasalnya, memasang bendera di desa ini memiliki konsep yang berbeda, sekalipun dikibarkan di atas bubungan rumah adat.

Mereka pun berusaha menancapkan bendera supaya kokoh dan berkibar, sehingga menjadi tontonan maupun sebuah pengalaman baru. 

8.  Rumah adat yang melegenda sejak dulu

Rumah adat di desa Wae Rebo bernama Mbaru Niang menjadi salah satu bagian yang sangat penting.

Tak hanya sekadar kehidupannya saja, melainkan bangunan arsitekturnya dengan prinsip lingkungan yang sangat kuat.

Adapun, rumah yang melegenda bagi para wisatawan ini bisa dimuati antara 15 hingga 20 orang dengan nyaman dan memadai.

Rumah ini juga mengikuti prinsip leluhur yang sangat kuat, sekalipun tidak boleh menyentuh dengan tanah.

Baca Juga : Mbaru Niang, Rumah Adat NTT Paling Langka di Dunia!

Demikian beberapa hal yang perlu kamu tahu mengenai desa Wae Rebo sebagai salah satu bagian penting dalam wisata adat di Indonesia.

Untuk cari tahu inspirasi menarik seputar hunian maupun arsitektur bernuansa alam, selengkapnya di artikel.rumah123.com.

“Tertarik mencari rumah di pusat kota Bandung? Kamu bisa pilih Green Caraka Residence di sini selengkapnya.”


Tag: , ,


Reyhan Apriathama
Seorang mas-mas penulis Rumah123.com yang suka otomotif, sepak bola, gadget, dan musik-musik lawas.
Selengkapnya