5 Tips Aman Terhindar dari Penipuan Properti Syariah Bodong
Beberapa tahun terakhir, penjualan perumahan dengan sistem syariah semakin meningkat.
Sayang pertumbuhan tersebut diiringi dengan semakin maraknya penipuan properti syariah yang dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab.
Maraknya penipuan properti syariah ini juga dipengaruhi adanya sistem penjualan yang berubah.
Sebelumnya, untuk mendapatkan rumah secara syariah seseorang harus menggunakan kredit pemilikan rumah (KPR) rumah di berbagai bank syariah.
Kini, properti syariah bisa diperjual-belikan tanpa melibatkan perbankan syariah.
Hampir semua properti syariah menawarkan kemudahan yang sama untuk proses cicilan.
Salah satunya dengan tidak melibatkan bank dan tanpa BI checking.
Dengan begitu, uang cicilan dibayarkan secara langsung ke developer atau pengembang.
Kemudian, angsuran juga tidak dikenai bunga untuk menghindari riba sehingga jumlahnya tetap alias flat.
Selain itu, tidak ada denda ataupun sita aset jika terjadi persoalan dalam pembayaran cicilan.
Untuk menghindari penipuan properti syariah, Ketua Asosiasi Developer Properti Syariah (DPS) Arief Sungkar meminta masyarakat untuk berhati-hati.
Menurutnya, penipuan properti syariah marak terjadi karena banyak developer yang tidak mengikuti kaidah dari DPS.
“Proses internal DPS ada sosialisasi karena anggota DPS ada training tersendiri agar lebih aman dan amanah. Ada pendampingan sebelum disahkan,” ujarnya.
Permasalahan yang terjadi biasanya disebabkan karena akuisis lahan yang belum final ke pihak pemilik.
Meski begitu, ia beranggapan bahwa tidak bijak rasanya jika melabelkan properti syariah itu bodong.
Sebab, kasus-kasus seperti itu juga terjadi pada properti konvensional.
5 Tips Beli Properti Syariah
Sebelum membeli rumah dari developer syariah, sebaiknya ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan.
1. Cek Legalitas Developer
Tips yang disarankan Arief kepada calon pembeli properti syariah adalah dengan mengecek legalitas developer serta perizinannya.
Pengmbang nakal biasanya akan kesulitan untuk membuktikan kelengkapan dokumen perizinan.
2. Tergabung di Komunitas/Asosiasi
Pastikan juga developer bergabung ke dalam sebuah komunitas atau asosiasi seperti Asosiasi Developer Properti Syariah.
Dengan begitu, kamu jadi tahu rekam jejaknya melalui jaringan komunitas tersebut.
Hal itu bisa menjadi bukti bahwa developer dapat dipercaya oleh konsumennya.
3. Cek Bank Mitra Pengembang
Pengembang perumahan syariah yang terpercaya biasanya telah menjalin hubungan kerja sama dengan beberapa bank.
Untuk itu, kamu juga bisa menanyakan rekam jejak developer dari pihak bank.
Sebab, bank tidak mungkin bisa bekerja sama dengan sembarangan pengembang.
Pihak bank pasti telah mengecek rekam jejak developer sebelum memutuskan untuk menjadi mitranya.
4. Datangi Lokasi Rumah
Langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan untuk menghindari penipuan properti syariah adalah dengan mendatangi langsung lokasi calon rumah.
Hal itu bisa jadi salah satu cara jika kamu masih ragu ingin membeli rumah tersebut atau tidak.
Calon pembeli juga harus kritis mencari tahu apakah ada masalah pada lahan perumahan tersebut.
Kamu juga bisa menanyakan lingkungan perumahan kepada warga sekitar lahan.
Dengan begitu, kamu jadi bisa meminimalisir sengketa lahan yang mungkin terjadi di masa mendatang.
5. Jangan Tergiur Harga Murah
Kebanyakan calon pembeli tergiur dengan harga properti yang sangat murah.
Namun, kalau harga rumah tersebut jauh dari harga pasaran kamu patut mencurigainya.
Sebab, bisa jadi developer tersebut adalah oknum yang tidak bertanggung jawab.
Untuk itu, kamu juga harus mengecek harga pasaran sesuai dengan luas dan tipe rumah.
Itulah lima tips yang bisa kamu perhatikan sebelum memutuskan untuk membeli properti syariah.
Jangan lupa kunjungi artikel.rumah123.com untuk dapatkan artikel menarik lainnya seputar properti.
Kamu juga bisa mencari properti syariah yang sesuai kebutuhanmu seperti hanya Royal Orchid Villa di www.rumah123.com.