5 Perbedaan Nabi dan Rasul yang Perlu Kamu Ketahui, Jangan Salah Kaprah!
Simak beberapa perbedaan Nabi dan Rasul secara spesifik menurut berbagai pendekatan secara lengkap, khususnya bagi umat Islam. Cari tahu di sini!
Islam mempercayai adanya seorang Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah SWT, sebagai bagian dari rukun iman yang keempat.
Secara garis besar, perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam bukan hanya sekadar nominal hingga angkanya saja namun ternyata lebih dari itu.
Dijelaskan juga menurut jurnal yang dipublikasikan oleh Universitas Islam Negeri Walisongo, perbedaan Nabi dan Rasul menurut Islam ada pada wahyu, tugas, dan sifatnya.
Jika berdasarkan angkanya saja, jumlah Nabi disebutkan mencapai 124 ribu sementara Rasul disebutkan berjumlah 310 dari keseluruhan jumlah Nabi.
Selain nominal dan fakta tersebut, apa saja perbedaan Nabi dan Rasul yang harus diketahui oleh umat Islam? Simak pembahasannya bersama-sama!
Perbedaan Nabi dan Rasul Menurut Islam dengan Berbagai Sudut Pandang
Kamu bisa cari tahu beberapa perbedaan istilah Nabi dan Rasul menurut Islam berdasarkan pengertian atau makna berbeda.
Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui secara lengkap berikut ini :
1. Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam pada Ajarannya
Nabi adalah utusan Allah SWT yang membawa ajaran agama yang dibawa oleh Rasul sebelumnya.
Nabi juga memiliki sebutan lain, yakni orang yang menyampaikan berita gembira (basyir) dan pembawa peringatan (nadzir).
Sementara, perbedaan Nabi dan Rasul adalah utusan, duta, atau al-mursalun (orang-orang yang dikirim) dalam Al-Qur’an.
Rasul memiliki sebutan orang yang diutus Allah SWT untuk mengajarkan agama atau wahyu baru pada masyarakat umum.
2. Perbedaan Nabi dan Rasul pada Wahyu dan Umatnya
Tak hanya dalam proses ajaran agama Islam, perbedaan Nabi dan Rasul juga berkaitan dengan wahyu yang diterimanya.
Dalam hal ini, seorang Nabi tidak akan mendapat peringatan menyampaikan wahyu kepada umat masanya, yang sudah beriman dan bertauhid.
Sementara Rasul akan mendapatkan peringatan untuk menyampaikan wahyu kepada umat atau kaumnya yang masih kafir serta untuk dirinya sendiri.
3. Berdasarkan Jumlahnya
Dalam buku Pengantar Studi Akidah Islam oleh Prof Dr. Umar Sulaiman Al-Asywar dijelaskan perbedaan Nabi dan Rasul berdasarkan jumlahnya.
Disebutkan jika jumlah Nabi sebanyak 124 ribu, sementara Rasul disebutkan berjumlah 310 dari jumlah Nabi.
Hal ini juga ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Ghafir ayat 78 :
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلٗا مِّن قَبۡلِكَ مِنۡهُم مَّن قَصَصۡنَا عَلَيۡكَ وَمِنۡهُم مَّن لَّمۡ نَقۡصُصۡ عَلَيۡكَۗ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأۡتِيَ بِـَٔايَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ فَإِذَا جَآءَ أَمۡرُ ٱللَّهِ قُضِيَ بِٱلۡحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ ٱلۡمُبۡطِلُونَ
“Dan sungguh, kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu, dan di antaranya ada (pula) yang tidak kami ceritakan kepadamu.
Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil.
Dan ketika itu rugi-lah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.”
Dari sekian jumlah perbedaan Nabi dan Rasul, hanya 25 yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis antara lain :
1. Nabi Adam AS.
2. Nabi Idris AS.
3. Nabi Nuh AS.
4. Nabi Hud AS.
5. Nabi Shalih AS.
6. Nabi Ibrahim AS.
7. Nabi Luth AS.
8. Nabi Ismail AS.
9. Nabi Ishak AS.
10. Nabi Yakub AS.
11. Nabi Yusuf AS.
12. Nabi Ayub AS.
13. Nabi Syuaib AS.
14. Nabi Musa AS.
15. Nabi Harun AS.
16. Nabi Zulkifli AS.
17. Nabi Daud AS.
18. Nabi Sulaiman AS.
19. Nabi Ilyas AS.
20. Nabi Ilyasa AS.
21. Nabi Yunus AS.
22. Nabi Zakaria AS.
23. Nabi Yahya AS.
24. Nabi Isa AS.
25. Nabi Muhammad SAW.
4. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Sifat
Memahami perbedaan Nabi dan Rasul juga berkaitan dengan sifat yang dimiliki atau dikaruniai kedua golongan tersebut.
Pasalnya, Nabi berasal dari golongan manusia biasa yang menjalani hidup seperti orang pada umumnya, ia bisa mengalami sakit, lemah, tua dan wafat di sisa hidupnya.
Meski demikian, Nabi memiliki keistimewaan dari Allah SWT serta sifat yang mulia karena berasal dari golongan manusia mulia atau keturunan umat mulia.
Sementara, Rasul adalah golongan manusia yang dimuliakan atau keturunan umat mulia yang dipilih Allah SWT dan memiliki kebaikan pikiran hingga kesucian secara rohani.
Gelar Rasul diberikan oleh Allah SWT agar bisa menjadi contoh bagi umat manusia di dunia hingga akhirat.
Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 7 dan surat Yusuf ayat 109, bahwa tidak ada Nabi dan Rasul Wanita.
“Kami tiada mengutus Rasul-Rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (QS Surat Al-Anbiya ayat 7).
“Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang laki-laki yang kami berkan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri.” (QS Surat Yusuf ayat 109).
5. Perbedaan Nabi dan Rasul dari Cara Menerima Wahyu
Secara spesifik cara menerima wahyu antara Nabi dan Rasul pastinya sangat berbeda, mengingat substansi atau risalah yang dituju bagi umat manusia.
Dalam hal ini cara menerima wahyu seorang Nabi melalui mimpi saja. Sementara cara menerima wahyu Rasul melalui mimpi yang disampaikan oleh malaikat.
Tak ayal, jika perbedaan Nabi dan Rasul memiliki kemampuan istimewa seperti bisa melihat dan berkomunikasi langsung melalui malaikat yang diutus Allah SWT.
Itulah beberapa perbedaan Nabi dan Rasul berdasarkan kaidah agama Islam secara lengkap yang perlu kamu pahami.
Temukan berbagai inspirasi menarik seputar gaya hidup dan keluarga modern, selengkapnya di artikel.rumah123.com.
Kamu bisa wujudkan hunian idaman seperti LRT City Cibubur, hanya di Rumah123.com dan 99.co, yang pastinya #AdaBuatKamu!