OK
×
×
Gerakan ramah lingkungan semakin sering digaungkan belakangan ini. Mulai dari pengurangan kantong plastik di supermarket, penggantian sedotan plastik dengan sedotan stainless, hingga penggunaan tumbler di kedai kopi. Tentu saja ini merupakan pertanda baik. Artinya, masyarakat semakin sadar untuk lebih peduli dengan bumi.
Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Tak perlu jauh-jauh, semua bisa dimulai dari rumah. Salah satu cara mudahnya adalah dengan menerapkan desain dapur ramah lingkungan.
Pada dasarnya, desain dapur ramah lingkungan bukan hanya bermanfaat untuk bumi, melainkan juga untuk kamu dan anggota keluarga di rumah. Dengan menerapkan konsep ini, kamu skeluarga bisa lebih sehat, dan lebih hemat pengeluaran. Wah, untung sekali kan? Nah, berikut cara terbaik untuk segera menciptakannya di rumah!
Menerapkan konsep cinta lingkungan bukan cuma perkara membeli peralatan yang diklaim hemat energi. Tanpa penggunaan yang tepat, kamu energi yang keluar tetap saja boros. Salah satu peralatan elektronik dapur yang paling menguras energi besar adalah kulkas. Kesalahan umum yang membuat kulkas semakin boros energi adalah karena kamu menyetel temperatur terlalu rendah. Setiap temperatur di bawah 3 derajat Celcius, kulkas akan mengkonsumsi 5% energi lebih banyak. Biasanya, penggunaan optimal lebih dari 2 sampai 3 derajat Celcius.
Sebisa mungkin, posisikan kitchen set pada posisi yang terkena sumber matahari. Kalau bisa, pasang jendela besar di hadapan kitchen set agar kamu tak membutuhkan bantuan lampu lagi ketika melakukan segala aktivitas utama di dapur seperti memasak, mencuci piring, dan sebagainya. Apabila hal ini tak memungkinkan, kamu bisa menggunakan lampu hemat energi sebagai solusinya.
Hayo, siapa di sini yang selalu mengandalkan alat dapur elektronik untuk mengolah bahan makanan? Misalnya menggunakan blender untuk menghaluskan bumbu, atau menggunakan mixer untuk mengaduk adonan kue. Apabila kamu mau mulai menerapkan konsep ramah lingkungan, maka sebisa mungkin kurangi penggunaan alat elektronik jika masih bisa dilakukan dengan cara manual.
Kamu juga bisa memilih perlengkapan dapur yang lebih ramah lingkungan. Mulai dari meja dan kursi yang terbuat dari bambu dan kayu. Hingga pembersih furniture yang tidak mengandung bahan kimia.
Salah satu penghasil sampah terbesar di rumah adalah dapur. Pada dasarnya, jenis sampah dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu sampah organik seperti sisa makanan, kulit buah, sisa masakan dari dapur, dan daun-daunan. Ada juga sampah non-organik seperti botol minuman, plastik, dan kaleng. Nah, kedua jenis sampah inilah yang sebenarnya disarankan untuk dipisahkan. Dengan begitu, kamu bisa semakin mudah untuk mendaur ulang sampah yang bisa didaur ulang.
Level 37 EightyEight@Kasablanka
Jl. Casablanca Kav.88
Jakarta Selatan
Jakarta 12870
Indonesia
Tambahkan Komentar