OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

40 Persen Masyarakat Indonesia Bisa Beli Rumah Secara Swadaya

29 Nopember 2023 · 2 min read Author: Wita Lestari

Foto: Rumah123/iStock

 

Belum 100 persen masyarakat kita bisa membeli hunian. Kenapa? Ada beberapa hal penyebabnya. Pertama, masalah daya beli yang masih minim. Kedua, backlog (kekurangan ketersediaan) rumah. Ketiga, tingkat urbanisasi yang tinggi.

“Kebutuhan perumahan sangat besar. Namun, daya beli masyarakat lemah. Sebanyak 40 persen perlu subsidi dan 20 persen sama sekali tidak bisa membeli,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada acara Investor Gathering 2017 di Jakarta, seperti dikutip dari Harian Kompas, Rabu (29/3).

Baca juga: Wah, 90 Persen Usia Produktif Beli Rumah Komersial Harga Subsidi di Sini Loh

Dalam acara yang diselenggarakan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) tersebut, Sri Mulyani mengatakan, permintaan rumah sangat tinggi, tapi penawaran sangat kurang. Harga jual rumah pun terbilang tinggi, tak seimbang dengan daya beli masyrakat yang masih rendah.

Sri memaparkan peta daya beli masyarakat Indonesia terhadap perumahan. Sekitar 40 persen mampu beli rumah tanpa subsidi. Sebanyak 40 persen mampu membeli rumah dengan subsidi, dan 20 persen sama sekali tak mampu beli rumah. Artinya, 60 persen masyarakat masih memerlukan bantuan pemerintah untuk memiliki hunian.

Baca juga: Urban Renewal, Cara Perumnas Kurangi Backlog Hunian MBR

Soal backlog, menurut Sri, kebutuhan rumah di Indonesia sekitar 1 juta rumah per tahun. Selama ini pihak swasta memenuhi kebutuhan rumah sebanyak 40 persen dan pihak pemerintah memenuhi 20 persen. Adapun sisanya yang 40 persen lagi, dipenuhi sendiri oleh masyarakat secara swadaya.

“Saat ini ada kekurangan rumah atau backlog 10-12 juta rumah. Kalau tidak diselesaikan, akan selalu ada backlog karena ada tambahan kebutuhan 400 ribu unit tiap tahun. Ini adalah persoalan yang harus dipecahkan,” kata Sri Mulyani.

Pemerintah menargetkan kekurangan rumah yang sekitar 12 juta per tahun itu bisa turun menjadi 6,8 juta pada 2019 nanti.

Baca juga: Urbanisasi Meningkat, Pemerintah Gencar Sediakan Rumah Layak

Hal lain yang menjadi persoalan tentang pemenuhan kebutuhan perumahan adalah masalah urbanisasi. Menurut Sri, tingkat urbanisasi Indonesia tergolong tinggi dengan pola yang tak terstruktur.

Akibat dari kondisi tersebut, perumahan kumuh menjamur. Tambahan pula, pertumbuhan populasi kota di Indonesia tergolong tinggi. Alhasil, persoalan perumahan di Indonesia masih pelik hingga kini.

 


Tag: , , , , , ,