OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

2020, Pemerintah Mengalokasikan Anggaran FLPP Rp11 Triliun

19 Juli 2022 · 3 min read Author: Dodiek Dwiwanto

flpp- rumah123.com

Ilustrasi Membangun Rumah. Pemerintah Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mengalokasikan Anggaran FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) Sebesar Rp11 Triliun Pada 2020 (Foto: Rumah123/Getty Images)

Pemerintah melalui Kementerian PUPR akan mengalokasikan anggaran FLPP Rp11 triliun. Buat yang sedang cari rumah, manfaatkan fasilitas ini.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal mengalokasikan anggaran sebesar Rp11 triliun untuk FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) pada 2020. Seluruh anggaran ini bisa untuk membiayai 102.500 unit rumah.

Situs berita online Tempo.co mengutip pernyataan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo. Dia mengungkapkan hal ini pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Ini Dia Daftar 25 Bank yang Bakal Menyalurkan KPR FLPP Pada 2019

Alokasi anggaran FLPP ini terbagi-bagi untuk beberapa jenis pembiayaan. FLPP untuk pembiayaan SSB atau Subsidi Selisih Bunga sebesar Rp3,8 miliar.

Anggaran ini diberikan kepada akad SSB yang telah berjalan. Pemerintah telah menghentikan SSB pada Oktober 2019 lantaran dinilai memberatkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Pembiayaan lainnya untuk Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) Rp600 miliar. Anggaran ini untuk membiayai 150 ribu unit rumah. SBUM merupakan salah satu subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca juga: Target KPR FLPP 2019 Rp7,1 Triliun Lho, Jangan Nunda Beli Rumah Dong

Lantas ada pembiayaan untuk Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)/SMF (Sarana Multigriya Finansial) sebanyak 8.460 unit rumah. Tapera merupakan pengganti dari Bapertarum (Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil).

Selanjutnya, ada BP2BT atau Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan sebesar Rp13,4 miliar. Jumlah dana ini bisa menfasilitasi 312 unit rumah. Program ini merupakan kerja sama BTN dengan Kementerian PUPR.

Wakil Menteri PUPR melanjutkan bahwa persaingan dalam mendapatkan subsidi pembiayaan perumahan pada 2020 akan semakin ketat. Dia berharap realisasi pada 2020 bisa memberikan pilihan rumah yang paling berkualitas untuk MBR yang paling layak untuk memperoleh bantuan.

10 Provinsi Penerima FLPP Terbanyak

Selama kurun waktu 2015 hingga 2019, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah menyalurkan FLPP dan juga SSB.

Bantuan FLPP telah disalurkan untuk 285.053 unit rumah. Sedangkan bantuan SSB sudah disalurkan untuk 656.468 unit rumah.

Ada sepuluh provinsi dengan realisasi KPR (Kredit Pemilikan Rumah) bersubsidi terbesar adalah Jawa Barat, Banten, Kalimantan Selatan, Riau, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat.

SSB Dialihkan Lantaran Membebani APBN

Skema pembiayaan SSB akan dihapuskan mulai 2020. Nantinya, SSB akan dialihkan ke skema FLPP. Hal ini agar pembiayaan perumahan lebih fokus. Sementara untuk SBUM, BP2BT, dan Tapera masih akan berjalan.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Layanan Lembaga Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (LPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Agusny Gunawan

Laman berita online Kompas.com melansir pernyataan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin bahwa SSB dikurangi lantaran membebani keuangan negara.

Pemerintah harus terus menyalurkan alokasi anggaran di dalam APBN hingga masa kredit debitur yang memanfaatkan SSB ini berakhir.

Baca juga: 4 Kali Turun Beruntun, Saat Ini Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Jadi 5 Persen


Tag: , , , , , , , ,


Dodiek Dwiwanto
Penulis sekaligus Editor Rumah123.com. Hobi menonton tayangan desain rumah dan gaya hidup di HGTV saat senggang. Lagi mencari tahu dan belajar soal investasi saham properti dan crowdfunding. Siapa tahu jadi investor.
Selengkapnya