OK
×
×
Daun mint, apa yang masuk ke dalam pikiranmu ketika mendengar tanaman satu ini? Pasta gigi? Permen karet? Atau minyak angin?
Tanaman dengan nama ilmiah Mentha Piperita ini memang dikenal dengan sensasi rasanya yang dingin dan menyegarkan.
Tak heran, tanaman berukuran kecil ini memang sering digunakan sebagai salah satu bahan pelengkap pada produk-produk penyegar.
Nah ternyata di balik bentuknya yang kecil tersebut, ada segudang manfaat yang tersimpan di baliknya. Baik itu untuk kesehatan, diet, hingga kecantikan.
Apa saja manfaat daun mint yang jarang diketahui orang, dan bagaimana cara pengolahannya yang tepat? Ini dia penjelasan selengkapnya!
Ibu menyusui biasanya mengalami puting pecah-pecah, sehingga proses menyusui menjadi sakit.
Menurut penelitian, mengoleskan mint pada area sekitar puting susu setiap setelah menyusui dapat menghilangkan rasa sakit. Mint tersebut bisa berupa daun mint yang dicampur air atau essential oil.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mint juga efektif meredakan masalah pencernaan seperti sakit perut dan sembelit. Mint terbukti dapat mempercepat makanan melewati perut, sehingga buang air besar bisa menjadi lebih lancar.
Sebuah studi menunjukkan bahwa 144 orang dewasa yang mencium aroma mint selama 5 menit sebelum ujian memiliki peningkatan memori yang signifikan.
Permen penyegar napas atau permen karet memang bisa menutupi bau mulut selama beberapa jam. Tapi, keduanya bukan lah solusi jangka panjang untuk mengatasi bau mulut. Mengunyah daun mint lebih bermanfaat dalam mengurangi bakteri yang menyebabkan bau mulut.
Mint dikenal sebagai tanaman rendah kalori yang memiliki banyak serat. Ia dapat membantu tubuh menyerap nutrisi dan membakar lemak. Sangat baik untuk program dietmu!
Baca juga: Mengenal Diet Sirtfood, yang Sukses Turunkan Berat Badan Adele 22 Kg!
Sifat sedatif pada mint mampu meredakan ketegangan sekaligus meredakan nyeri otot ringan. Tak heran, banyak produk minyak angin yang menambahkan mint di dalamnya.
Manfaat daun mint lainnya adalah untuk mengeringkan jerawat. Berkat kandungan anti bakteri di dalamnya, ia mampu membunuh kuman pada jerawat sehingga jerawat bisa kering lebih cepat.
Zat antioksidan di dalam daun mint membuatnya efektif untuk mengangkat kulit mati sehingga noda hitam memudar dan kulit pun menjadi lebih cerah.
Jika dikonsumsi secara rutin, daun mint mampu melancarkan sirkulasi darah. Jika peredaran darah lancar, otomatis kulit akan terlihat lebih sehat sehingga tampak lebih muda.
Kandungan antioksidan pada daun mint tak hanya berfungsi untuk mencerahkan tapi juga untuk menangkal radikal bebas yang menjadi pemicu kantung mata hitam.
Setelah mengetahui manfaat daun mint di atas, saatnya untuk mengolahnya! da banyak cara mengolah daun mint untuk dirasakan manfaatnya. Ini sejumlah cara yang bisa kamu lakukan:
Daun mint bisa diolah dengan dicincang dan dijadikan salad. Tambahkan beberapa sendok makan daun mint cincang segar ke dalam mangkuk berisi kacang polong, kacang hijau, wortel, kembang kol, atau zucchini untuk membuat salad sayuran!
Teh mint kemasan cukup mahal harganya di pasaran. Buat teh daun mint sendiri dengan merendam daun mint segar ke dalam air mendidih selama lima menit, lalu sajikan. Ramuan ini sangat membantu pencernaan setelah makan malam.
Potong seperempat cangkir daun mint segar, basil, daun kemangi, daun oregano dan masukkan ke dalam satu liter air mendidih. Saat sudah dingin, saring daun-daun tersebut dan simpan di dalam lemari es.
Daun mint memang menyimpan segudang manfaat. Pengolahannya pun terbilang mudah. Namun, perlu diketahui juga bahwa daun mint dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti maag, alergi, kemerahan, sakit kepala, dan luka mulut.
Pemberian daun mint dapat menyebabkan masalah pernapasan yang serius bagi bayi dan anak-anak. Hindari memberikannya daun herbal tersebut hingga anak berusia lebih dari 9 tahun.
Penderita gastroesophageal reflux disease (GERD) atau asam lambung juga tidak disarankan mengonsumsi daun mint. Sebab daun mint dapat mengendurkan katup yang memisahkan esofagus dari lambung. Sehingga aliran balik asam lambung ke esofagus meningkat dan membuat GERD lebih buruk.
Ibu hamil sebaiknya juga tidak mengonsumsi teh mint selama kehamilan. Terutama bila ibu hamil memiliki riwayat keguguran.
Hindari mengonsumsi daun mint dalam bentuk makanan dan minuman ataupun dalam bentuk essential oil jika sedang mengonsumsi jenis obat apa pun tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu.
Level 37 EightyEight@Kasablanka
Jl. Casablanca Kav.88
Jakarta Selatan
Jakarta 12870
Indonesia
Tambahkan Komentar